Punya Penyakit Bawaan, Waspada Risiko Tertular Covid-19 di Masa New Normal

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 20 Juli 2020 | 11:56 WIB
Punya Penyakit Bawaan, Waspada Risiko Tertular Covid-19 di Masa New Normal
Ilustrasi pasien Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan penyakit degeneratif seperti jantung dan diabetes berisiko lebih tinggi tertular virus Corona Covid-19. Oleh karena itu di masa new normal, dokter mengingatkan masyarakat tak boleh lengah.

Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Paal Dua Manado, dr. Agung Nugroho, Sp.PD-KPTI, menyoroti tingginya mortalitas di Sulawesi Utara hingga 6,05 persen terutama pada pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit bawaan.

Ia memprediksi pandemi Covid-19 masih akan berlangsung lama. Terlebih, penyakit infeksi memiliki sifat hilang-timbul yang wajib diwaspadai.

"Pesan yang ingin saya sampaikan akan pandemi yang akan berlangsung cukup lama ini, bahwa perlu adanya definisi dalam melaksanakan penanganan Covid-19. Ambil contoh pada penanganan pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA. Secara praktis semua pasien pneumonia berat dianggap sebagai probable covid sampai terbukti PCR negatif atau positif," tutur Nugroho dalam webinar Siloam Hospitals Paal Dua di Manado.

Baca Juga: Keren, India Siap Uji Coba Vaksin Covid-19 ke Manusia Bulan Agustus

Dikatakannya, Tata Laksana Covid-19, khususnya pada periode new normal dapat dilaksanakan melalui tahapan asimptomatik dan simptomatik, khususnya pada penanganan penyakit dalam meliputi jantung, otak dan lainnya.

"Harus diwaspadai bila pasien Covid-19 memiliki bawaan penyakit lainnya, misalnya adanya bawaan penyakit jantung atau susah bernafas. Dalam tahapan asimptomatik terdapat 10 hingga 40 persen pasien tidak bergejala, dapat menularkan dan beberapa hari kemudian terbukti terpapar Corona. Ini merupakan potensi penularan. Sedangkan tahapan Simptomatik merupakan fase pengobatan dengan melalui terapi, seperti pemberian oksigen, ventilator hingga terapi cairan", ujar dr Agung.

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 sejak April 2020 yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Siloam Hospitals Paal Dua di kota Manado selama bulan Juni 2020 telah melayani 70 pasien Covid-19 dengan komposisi 38 pasien pria dan 32 pasien wanita.

Guna mencegah pandemi areal rumah sakit pun dibagi tiga zona meliputi zona merah untuk areal Laboratorium, zona kuning bagi layanan manajemen hingga zona hijau untuk kedatangan pasien maupun layanan lainnya dengan mengacu dan mengikuti protokol kesehatan cegah pandemi Covid-19.

"Terkonfirmasi terpapar Corona sebanyak 63 pasien dan 7 pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan", ungkap dr. Paulina Kasih, M.Kes, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Panduan Naik Pesawat saat New Normal

Menurut Paulina Kasih, sebagai rumah sakit rujukan, pihaknya menggunakan amanah tersebut sebagai ajang dedikasi dan bentuk bakti tanggung jawab kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Utara. Hal tersebut dilihat dalam bentuk presentasi pada webinar yang tidak saja diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan namun turut diikuti pula oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sulut dan sejumlah Direktur Utama dari beberapa rumah sakit lainnya di kota Manado.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI