Suara.com - Indonesia memasuki masa adaptasi baru alias new normal, di tengah jumlah kasus virus Corona Covid-19 yang masih terus bertambah setiap harinya.
Aktivitas yang berangsur normal diprediksi membuat penggunaan hand sanitizer meningkat, mengingat cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer merupakan cara mencegah infeksi virus Corona Covid-19 yang dianjurkan pemerintah.
Menyadari hal ini, KOTRA dan ABILLKOREA Co., Ltd. melalui brand Nacific menyumbangkan 20 ribu hand sanitizer senilai Rp 1,18 miliar melalui kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sebagai upaya mencegah meningkatnya penyebaran virus Corona Covid-19.
Nacific sendiri merupakan merek kosmetik berbahan dasar dari alam yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, dengan produk best-seller Fresh Herb Origin Serum yang telah terjual lebih dari 1 juta botol di seluruh dunia.
Baca Juga: Minum Hand Sanitizer Mengandung Metanol, 3 Orang Tewas Keracunan
Nacific mulai mengekspor produknya ke Indonesia sejak tahun 2016 lalu, dan telah menjadi salah satu merek kosmetik Korea yang diminati dan banyak dicintai oleh para konsumen di Indonesia.
Kim Hyung Min, CEO dari ABILLKOREA Co., Ltd. pemegang mereka menyampaikan donasi hand sanitizer merupakan bagian dari dukungan untuk melawan Covid-19 di Indonesia.
"Kami berharap hand sanitizer yang kami produksi bisa sedikit membantu masyarakat di Indonesia yang sedang berjuang dengan COVID-19, dan juga membantu mengatasi krisis epidemi di Indonesia," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Brand Ambassador Nacific Idonesia, Jang Hansol, pemilik akun YouTube Korea Reomit, mengaku senang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Semoga bantuan kami bisa berguna kepada banyak orang dan berharap kami bisa ikut serta dalam menyukseskan New Normal di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Hati-Hati, Tinggalkan Hand Sanitizer dalam Mobil Bisa Sebabkan Kebakaran
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman, mengatakan investasi Korea di Indonesia memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi bangsa.