Suara.com - Didirikan pada April 2019, Rukita, perusahaan teknologi properti (proptech) dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia, hadir secara resmi untuk memenuhi kebutuhan hidup kaum urban saat ini. Dengan keahlian yang kuat di bidang properti dan teknologi, Rukita menyediakan layanan pengelolaan properti secara menyeluruh untuk menciptakan hunian bebas ribet dan nyaman bagi para penghuni.
Sedangkan bagi pemilik properti, Rukita dapat mentransformasikan properti mereka menjadi aset yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi.
Saat ini, Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang berlangsung hingga tahun 2035, di mana kaum milenial menyumbang 34% dari total populasi di Indonesia dan 37,3% dari total populasi di Jakarta.
Namun berdasarkan data dari Indonesia Millennial Report 2019, 64,9% dari mereka belum memiliki rumah. Hal ini dipicu oleh harga rumah yang semakin melambung dan tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang melampaui daya beli mereka sebagai pembeli pertama.
Baca Juga: Startup Properti Ini Dapat Pendanaan 1 Juta Dolar AS
Di samping itu, semakin banyak kaum milenial yang mengalami burnout atau kelelahan baik secara fisik maupun mental[3] akibat gaya hidupnya yang mengutamakan pengalaman dan dorongan untuk selalu aktif di ranah digital. Kondisi ini memaksa mereka untuk menyusun prioritas hidup dan mengesampingkan hal-hal yang dianggap kurang penting dalam hidupnya. Ini menjelaskan alasan layanan praktis seperti pesan antar makanan dan kebersihan on-demand sangat diminati di pasar Indonesia.
“Berangkat dari pemahaman akan kebutuhan hidup kaum milenial saat ini, kami terdorong untuk menghadirkan solusi hunian yang inovatif bagi mereka. Kami yakin ini merupakan saat yang tepat untuk mendisrupsi sektor properti di tanah air ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan peluang dari sharing economy yang berkembang pesat. Rukita hadir untuk menciptakan gaya hidup yang lebih baik bagi kaum milenial. Hal ini didasari dengan kepercayaan kami bahwa seseorang akan memiliki hidup yang lebih baik saat ia tinggal di hunian yang mendukung kebutuhannya. Salah satu cara Rukita mewujudkan ide tersebut adalah dengan menciptakan hunian co-living berkualitas yang bebas ribet, sehingga memungkinkan para penghuni untuk menikmati hidup sebagai bagian dari sebuah komunitas tanpa harus mengorbankan privasinya,” kata Sabrina Soewatdy, CEO dan Co-founder Rukita.
Konsep awal dari kehidupan komunal sebenarnya telah populer di kalangan masyarakat Indonesia sejak lama. Salah satu contohnya adalah asrama, di mana sebuah komunitas tinggal secara berdampingan di satu bangunan yang sama.
Seiring dengan berjalannya waktu, co-living hadir sebagai pembaruan dari konsep yang ada, sehingga lebih relevan bagi kaum milenial dengan beragam fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan para penghuni. Hunian co-living menjadi rumah bagi komunitas yang identik dengan terbentuknya interaksi antar sesama penghuni untuk menciptakan hubungan yang lebih akrab dan bermakna.
Rukita memberikan sederet manfaat bagi para penghuni dan pemilik properti yang berfokus pada aspek kenyamanan, kepedulian, dan inovasi dengan tujuan untuk menyediakan layanan yang bebas ribet.
Baca Juga: Dana Traveling Milenial Bisa Dimanfaatkan ke Properti Selama Pandemi
Pendapatan bebas ribet bagi pemilik properti
Rukita membantu para pemilik properti dalam mengelola dan mentransformasikan propertinya menjadi hunian co-living yang bergaya modern dengan layanan lengkap untuk pendapatan dan tingkat okupansi yang lebih tinggi. Para pemilik properti bisa menjadi lebih tenang dan menikmati pendapatan pasif sebagaimana Rukita mengambil alih pengelolaan propertinya secara menyeluruh, mulai dari proses pencarian dan retensi penghuni, kegiatan operasional harian dan pengelolaan pembayaran, hingga pemeliharaan properti. Selain itu, Rukita juga menghilangkan segala keribetan yang dialami pemilik properti ketika menjalankan bisnisnya secara tradisional.