Suara.com - Booking.com ungkap temuan utama laporan wisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan adalah konsep mengunjungi suatu tempat sebagai seorang wisatawan dan berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi usai pandemi.
Pariwisata di Indonesia digadang-gadang menjadi satu sektor 'penyelamat' ekonomi negara. Dampak multiplier effect yang muncul dari kehadiran wisatawan asing maupun lokal di suatu daerah diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi lokal hingga nasional.
Dilansir dari rilis Booking.com, temuan ini menunjukkan bahwa jika wisata sudah dibuka kembali, wisatawan Indonesia memilih opsi berkelanjutan untuk akomodasi dan moda transportasi ramah lingkungan.
Sebanyak 93 persen wisatawan Indonesia menganggap wisata berkelanjutan sebagai hal penting bagi mereka, sementara 72 persen mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memilih opsi berkelanjutan ketika akan berwisata lagi di masa depan. Wisatawan Indonesia mengatakan mereka membawa botol air minum mereka.
Baca Juga: Disebut Munafik, Perkataan Kiwil Membekas di Benak Meggy Wulandari
Di tengah masa yang penuh ketidakpastian mengenai nasib kegiatan pariwisata, penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh pemimpin perjalanan digital, Booking.com, mengungkapkan tren positif terkait komitmen para wisatawan untuk memilih dan menerapkan wisata berkelanjutan di masa depan.
Untuk memudahkan wisatawan menemukan dan memilih wisata berkelanjutan, koalisi the Travalyst, kemitraan global yang diinisiasi oleh The Duke of Sussex bersama dengan Booking.com dan perusahaan-perusahaan terkemuka lainnya, baru-baru ini mengumumkan perkembangan dari kerangka Kerja Baru yang mendukung perkembangan dan tingkatkan pilihan akomodasi, penerbangan dan pengalaman berkelanjutan di seluruh industri.
Tujuan dari pariwisata berkelanjutan adalah untuk memberi para wisatawan pengalaman liburan yang menyenangkan sekaligus juga mendidik, lagi bermanfaat bagi orang-orang di negara atau lokasi yang dikunjungi.