Algorhythm Usung Musik Rock Era 70-an

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 15 Mei 2020 | 23:07 WIB
Algorhythm Usung Musik Rock Era 70-an
Band Algorhythm [dokumentasi pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona tak lantas membuat band Algorhythm tumpul dalam berkarya. Buktinya, band yang beranggotakan Noni Dju (vokal), Rafi Daeng (keytar dan vokal) dan Galih Galinggis (gitar) merilis lagu terbaru berjudul "Distimia"

"Distimia" sendiri merupakan istilah dari sebuah kondisi yang ditandai dengan gejala depresi sepanjang hari. Melalui judul yang tidak umum, Algorhythm keluar dengan gaya penulisan lirik yang tergolong gelap.

Band Algorhythm [dokumentasi pribadi]
Band Algorhythm [dokumentasi pribadi]

"Lagu ini ingin menyuarakan keluh kesah kehidupan pribadi manusia yang sulit diungkapkan, teruntuk mereka yang merasa harapannya telah pupus," ungkap ujar Noni Dju, sang vokalis.

Dengan usianya yang masih sangat muda, band Algorhythm mencoba menyuguhkan musik rock 1970an yang terdengar unik dan liar.

Baca Juga: Ahmad Dhani Melihat Dul Jaelani Paling Serius di Musik

Para personel Algorhythm sendiri sebenarnya memiliki pengaruh musik yang berbed-beda. Namun dalam payung Algorhythm, mereka sepakat untuk menyuguhkan musik classic rock dan progressive rock ke era kekinian. Meski begitu, genre rock klasik itu dikemas dalam nuansa digital dan pengemasan yang lebih modern.

Band Algorhythm [dokumentasi pribadi]
Band Algorhythm [dokumentasi pribadi]

"Band ini berkiblat pada gaya progressive rock 70-80an, namun mengemas karya dengan cara yang lebih modern," jelas Rafi Daeng.

Single "Distimia" resmi dirilis Jumat (15/5/2020). Algorhythm pun berharap kehadiran mereka bisa memberi warna untuk dunia musik Indonesia.

"Algorhythm siap untuk meramaikan belantika musik Indonesia, serta mewakili problematika individu yang tidak terucap," ujar Noni.

Baca Juga: Al Ghazali Beri Sinyal The Lucky Laki Comeback

REKOMENDASI

TERKINI