Suara.com - Bukan hanya kepada penjual asongan, ojek, dan pekerja dengan pendapatan harian lainnya. Guru ngaji juga terdampak dengan adanya wabah corona atau Covid-19. Karena wabah, banyak Taman Pengajian Anak (TPA), dan majelis majelis yang terpaksa berhenti beraktivitas.
Alhasil, banyak guru ngaji yang harus kehilangan profesinya sementara waktu. Melalui Dompet Dhuafa menyalurkan donasi sembako kepada para guru ngaji di sekitar Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/4/2020).
"Alhamdulillah hari ini sampai berbuka, kami menyalurkan paket sembako kepada para guru ngaji dan dai di Jabodetabek total ada 50 paket sembako dengan 50 Penerima Manfaat. Saat ini kita salurkan ke wilayah Bekasi," terang Imam Alfaruq, selaku Manajer Dakwah Dompet Dhuafa.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dipilihnya guru ngaji sebagai penerima manfaat karena profesi tersebut menjadi salah satu yang terdampak wabah. Hampir seluruh masjid dan majelis meliburkan kegiatannya. Selain itu, paket sembako juga menjadi apresiasi atas jasa para dai yang telah mencurahkan waktunya untuk syiar Islam.
Baca Juga: PTTEP Indonesia Berikan Donasi ke Dompet Dhuafa
"Guru ngaji dan Dai ini sangat penting keberadaannya, sayang karena wabah banyak kegiatan seperti TPA dan majelis harus dinonaktifkan. Mereka sebagai guru ngaji pun sementara waktu menanggalkan profesinya," tambah Imam.
Firdaus (40), salah satu dai ambassador Dompet Dhuafa yang juga guru ngaji di wilayah Duren Sawit menerima manfaat paket sembako, juga ikut menyampaikan terimakasihnya atas kepedulian Dompet Dhuafa kepada para dai.
"Alhamdulillah kami ucapkan terimakasih kepada Dompet Dhuafa, atas perhatiannya pada semua sektor masyarakat, termasuk para dai, selain ada yang beralih profesi ke dagang, ada juga yang masih menerima dakwah secara online demi perputaran ekonomi keluarnya," terang Firdaus.