Suara.com - Untuk mendukung penjualan para tenant di tengah pandemi Covid-19, Thamrin City pusat perbelanjaan di Jakarta melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui kegiatan talk show daring “Mengenal dan Merawat Batik Nusantara” melalui Instagram.
GM PR & Promotion Thamrin City Sindiwaty Mastra menjelaskan, sebagai pusat perbelanjaan yang telah 10 tahun membentuk Pusat Batik Nusantara di Jakarta, Thamrin City ingin terus memberikan informasi yang edukatif untuk para pelanggan melalui acara virtual seperti ini.
"Inisiatif diskusi mengenai batik dilakukan untuk mendukung penjualan para tenant di tengah pandemi Covid-19. Beberapa tenant kami telah melakukan penjualan via online untuk itu aktivitas ekonomi harus tetap berjalan sekaligus meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat terhadap karya batik nusantara yang menjadi salah satu budaya bangsa," kata Sindi dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).
Thamrin City merupakan pusat perbelanjaan yang merupakan unit bisnis PT Agung Podomoro Land Tbk, perusahaan properti terintegrasi di Indonesia.
Baca Juga: Amanda Hartanto Ungkap Model Batik yang Laris di Luar Negeri, Kayak Apa?
Selama masa pandemi kata Sindi, Thamrin City akan menggelar diskusi ringan via online sehingga masyarakat juga mendapatkan edukasi komprehensif mengenai beragam informasi yang berkualitas.
Untuk membuat diskusi lebih atraktif, pihak Thamrin City mengundang Humas Museum Tekstil Indonesia Ardi Hariyadi untuk memberikan edukasi mengenai perawatan batik.
Ardi mengatakan, kain batik merupakan salah satu warisan nusantara yang paling dibanggakan orang Indonesia. Hampir semua orang Indonesia mengenal dan memiliki kain batik yang biasanya dijadikan sebagai busana.
Ardi menjelaskan, batik Indonesia merupakan bagian dari karya seni yang ditorehkan pada selembar kain dengan menggunakan canting dan lilin malam sebagai perintang warnanya. Definisi batik ini perlu dipahami karena sering kali masyarakat salah kaprah dengan dalam memahaminya.
"Batik bukanlah sebuah motif, melainkan proses pembuatan motif di kain dengan menggunakan canting dan malam," katanya.
Baca Juga: Pakai Batik Sekolah, Wagub Karawang Cari Pelajar yang Viral Mesum di Motor
Jadi, kain yang tidak menggunakan metode ini tidak dapat disebut sebagai batik, tetapi kain dengan motif batik.