Suara.com - Pandemi virus Corona Covid-19 juga menghantui para warga binaan pemasyarakatan (WBP) di sejumlah rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia.
Salah satunya adalah lapas Pondok Bambu di Jakarta Timur yang diisi oleh perempuan. Oleh karena itu, Lam Horas Production, sebuah komunitas film yang membuat film untuk tujuan kemanusiaan merasa terpanggil untuk turut peduli kepada para perempuan dan anak-anak di Lapas perempuan Pondok Bambu dan Rutan perempuan Pondok Bambu, Jakarta.
"Kami dapat merasakan bagaimana ketidakberdayaan teman-teman perempuan di Lapas dan Rutan dalam menghadapi pandemik ini, terutama WBP hamil dan anak bayi," demikian ungkap Tiar Simorangkir, founder dari Lam Horas Production, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Lam Horas Production membantu melalui donasi vitamin C untuk kurang lebih 400 WBP dan 100 petugas di Lapas Pondok Bambu, dan kurang lebih 600 WBP dan 100 petugas di Rutan Pondok Bambu. Selain vitamin mereka juga memberikan bantuan bagi WBP hamil dan anak-anak bayi berupa susu formula bayi, makanan bayi, pakaian bayi, sabun mandi bayi, popok, dan susu formula ibu hamil.
Baca Juga: Sambangi Lokasi Penampungan Pasien COVID-19, Persita Salurkan Donasi
"Saat ini vitamin sangat langka di pasaran, kalopun ada pasti harganya sangat mahal sekali. Beruntung kami masih bisa mendapatkan 1.200 strip vitamin C sehingga minimal bisa dapat masing-masing satu strip buat WBP dan petugas. Kalo untuk ibu hamil dan bayi sebelum adanya Covid-19 kami sudah biasa membantu Lapas dan Rutan. Untuk masker belum dapat kami bawa karena masih dalam proses pembuatan. Harus dijahit dulu, barangnya juga langka," lanjut Tiar.
Pada kesempatan kali ini Lam Horas Production juga memberikan cinderamata berupa kaos film Invisible Hopes sebagai tanda persahabatan kepada petugas Lapas dan Rutan. Invisible Hopes adalah film dokumenter yang diproduksi Lam Horas Production yang disutradarai dan diproduseri oleh Tiar di mana Lapas dan Rutan Pondok Bambu menjadi lokasi shooting film tersebut.
Invisible Hopes mengangkat kehidupan narapidana hamil dan anakanak yang terpaksa mereka lahirkan dan besarkan dalam penjara. Film ini direncanakan akan rilis bulan September 2020.
"Kami menyadari bahwa kita semua perlu menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain, oleh karena itu kami meminta kesediaan pihak Lapas/Rutan untuk melakukan serah terima bantuan di luar gedung Lapas/Rutan, kami ingin turut menjaga supaya area di dalam Rutan/Lapas tetap steril," ujarnya lagi.
Tiar juga mengatakan bahwa mereka melakukan aksi ini sebagai bentuk raising awareness supaya masyarakat lebih aware dan peduli dengan orang-orang dibalik jeruji penjara, karena mereka adalah orang-orang yang sering terlupakan.
Baca Juga: Lewat Bisnis Pribadi, Rian & Jojo Galang Donasi Bagi Warga Terdampak Corona
"Berita baiknya adalah saat ini tidak ada yang positif didalam Lapas/Rutan, tetapi begitu ada yang positif, satu orang saja, saya tidak bisa bayangkan berapa banyak yang akan menjadi korban dalam penjara," lanjut Tiar.