Suara.com - Masifnya penggunaan media sosial membuat pertukaran informasi berlangsung dengan cepat, tak terkecuali informasi seputar bencana.
Kekinian, orang lebih mengandalkan penggunaan media sosial untuk mencari tahu informasi seputar hujan, banjir, hingga bencana lain yang terjadi di Indonesia. Hal inilah yang menjadikan platform digital PetaBencana.id bisa menjadi rujukan dalam pelaporan bencana via media sosial.
"PetaBencana.id adalah platform yang terbuka dan gratis dalam menyediakan informasi bencana real-time dan komunikasi transparan antara warga dan lembaga pemerintah, untuk mengurangi risiko dan mempercepat waktu tanggap darurat. Platform online ini memanfaatkan penggunaan media sosial untuk memilah informasi bencana dari warga di lokasi bencana, yang memiliki informasi paling mutakhir, dan menampilkan informasi ini langsung dalam peta berbasis web," ujar Nashin Mahtani, direktur Petabencana.id dalam peluncuran di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Nashin Mahtani menambahkan bahwa almarhum Sutopo Purwo Nugroho dari BNPB sangat mempunyai peran penting dalam pengembangan Petabencana.id sebagai media utama berbagi informasi bencana. PetaBencana.id diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang komprehensif dari kejadian bencana, dan memungkinkan warga, lembaga kemanusiaan, dan instansi pemerintah untuk membuat keputusan berbasis informasi yang memadai pada keadaan darurat.
Baca Juga: Dihujat di Media Sosial karena Banjir, Anies: Saya Fokus pada Kenyataan
Sejak tahun 2013, PetaBencana.id sudah digunakan oleh jutaan pengguna di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta kota besar lain seperti Kota Bandung, Semarang dan Surabaya. Yayasan Peta Bencana mengembangkan platform tersebut dan memenangkan beberapa penghargaan seperti United Nations Public Service Award 2019. Palang Merah Internasional juga merekomendasikan proyek ini sebagai model untuk partisipasi masyarakat dalam respon bencana.
"Di sela peluncuran Petabencana.id, Yayasan Peta Bencana dan BNPB, didukung oleh PLN dan Bank BRI, menjadi tuan rumah kegiatan nasional kesiapsiagaan bencana , bernama #112Challenge. Lebih dari 125 organisasi di 56 kabupaten/kota dan 17 provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam kompetisi skala nasional tersebut, di mana warga mensimulasikan pelaporan banjir dan pembagian informasi real-time melalui PetaBencana.id. Dengan inisiatif ini kami berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana dari tingkat masyarakat dengan semangat gotong royong," tambah Nashin Mahtani.
Dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat ini, lebih dari 125 sekolah, BPBD, lembaga non-pemerintah, dan bisnis di Indonesia secara bersamaan menggelar mural bertemakan bencana di komunitas masing-masing sebagai bagian dari #112Challenge. Mereka mengajak teman, keluarga, tetangga, dan komunitas di sekitar untuk berfoto dengan mural dan mem-posting laporan simulasi bencana ke platform PetaBencana.id.
Terhitung saat ini, semua penduduk Indonesia bisa mengirimkan laporan bencana dengan mencuit @petabencana, mengirim pesan facebook ke @petabencana, atau mengirim pesan telegram ke @bencanabot. Pemerintah juga memantau peta tersebut untuk mengukur situasi dan respon yang sesuai, juga dapat menampilkan kondisi terkini pada peta untuk memperingatkan warga tentang kondisi bencana.
Mengacu pada bukti bahwa pengumpulan, pembagian dan visualisasi data berbasis komunitas telah mengurangi risiko bencana dan membantu upaya pertolongan, pada tahun 2020 platform ini akan berekspansi untuk mendukung seluruh Indonesia. Selanjutnya, masih di tahunn yang sama PetaBencana.id juga akan mengembangkan mekanisme laporan dengasn menyertakan laporan bencana lain, termasuk gunungapi, gempabumi, anginkencang, dan kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Hindarkan Diri dari Kecanduan Media Sosial, Begini Caranya Tanpa Hapus Akun