Suara.com - Setahun Pasca Tsunami Palu, Panti Asuhan dibangun untuk Korban Bencana
Setahun lebih berlalu sejak bencana gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Sigi dan Donggala. Bencana tersebut menimbulkan kerugian fisik yang besar dan korban jiwa yang tidak sedikit.
Bukan hanya merusak dan menghancurkan rumah warga, perkantoran, serta sekolah, bencana tersebut juga praktis meluluhlantakan kota Palu dan sekitarnya termasuk merusak bangunan-bangunan panti asuhan.
Salah satunya dua panti asuhan di kota Palu dan Donggala, yaitu Panti Asuhan Karya Thayyibah dan Panti Asuhan Wali Songo. Kedua panti tersebut terdampak berat akibat bencana gempa dan tsunami pada tanggal 28 September 2018, sehingga membuat bangunan panti sudah tidak laik lagi untuk dihuni.
Baca Juga: Demi Tanggulangi Bencana, Jawa Barat Siap Bersinergi dengan Lembaga Lain
Pada 2020 ini, kedua panti asuhan tersebut dapat kembali beroperasional berkat bantuan yang dikucurkan Yayasan Orang Tua Grup Peduli. Yayasan tersebut mengucurkan bantuan senilai lebih dari empat milyar rupiah untuk membangun kembali dua panti asuhan di Kota Palu dan Donggala tersebut.
"Yayasan Orang Tua Grup Peduli yang merupakan lembaga resmi pengelola aksi-aksi sosial korporasi OT Group, menyalurkan bantuan berupa renovasi Panti Asuhan Karya Thayyibah dan Wali Songo yang berada di kota Palu dan Donggala. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan tempat tinggal yang layak dan nyaman bagi anak-anak panti asuhan," kata Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group melalui siaran rilis yang diterima Suara.com.
Panti Asuhan Wali Songo sendiri memiliki luas bangunan 456 meter persegi, sedangkan Karya Thayyibah memiliki luas sebesar 612 meter persegi. Tidak hanya renovasi fisik bangunan, kebutuhan hunian seperti tempat tidur, lemari, kasur, selimut, set meja makan, gorden, dan lain-lain juga juga disediakan oleh yayasan. "Kami memberikan bantuan menyeluruh sehingga kedua asrama panti tersebut benar-benar siap dihuni seperti sediakala, bahkan lebih baik lagi," tambah Harianus.
Ia melanjutkan, pihaknya akan meneruskan aksi-aksi sosial kemanusiaan yang lain untuk membantu kelompok yang membutuhkan.
Baca Juga: Apa Definisi Bencana Menurut Cak Lontong? Begini Penjelasannya...