Promosikan Inklusi Sosial Lewat Bola Basket, SOIna Gelar LEOLYMPICS 2.0

Selasa, 28 Januari 2020 | 19:31 WIB
Promosikan Inklusi Sosial Lewat Bola Basket, SOIna Gelar LEOLYMPICS 2.0
Para atlet difabel intelektual dan non difabel saat berlatih bola basket bersama jelang ajang Unified Sports Basketball LEOLYMPICS 2.0. [Dok. SOIna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah ajang olahraga istimewa bertajuk Unified Sports Basketball LEOLYMPICS 2.0 bakal dibuka pada Sabtu, 1 Februari 2020 mendatang. Dalam kegiatan yang akan berlangsung selama sebulan di Komplek Bina Bangsa School, Jakarta Barat, itu pesertanya adalah para atlet difabel intelektual dan non difabel yang akan saling berinteraksi.

Disampaikan pihak Special Olympics Indonesia (SOIna) melalui rilisnya, kaum difabel intelektual menemui berbagai hambatan dalam mengembangkan diri agar bisa menjadi lebih mandiri dalam hidupnya. Untuk mengatasinya, salah satu cara adalah dengan melakukan kegiatan bersama dengan mereka yang tidak mengalaminya, sehingga tercipta suasana yang membuat mereka senang dan menumbuhkan kepercayaan diri bagi perkembangannya.

"Untuk mempromosikan inklusi sosial seperti itu, Special Olympics mengembangkan Unified Sports di mana para penyandang cacat intelektual (atlet) dan tanpa cacat intelektual (mitra) berlatih dan bersaing sebagai rekan satu tim," ungkap Daniel Seminariyanto, Manajer Sport SOIna, Selasa (28/1), di Jakarta.

Dijelaskan lagi, kegiatan ini merupakan kelanjutan kerja sama antara SOIna dengan Leo Clubs Lions Club District B1. Program pelatihan ini akan merekrut baik atlet maupun partner baru melalui cabang olahraga bola basket. Selama kegiatan, para peserta akan berlatih dan berkompetisi bersama, selain juga akan mendapatkan pembekalan mengenai Unified Sports.

Baca Juga: So Sweet, Demi Putrinya yang Difabel, Ayahnya Bikin Pengontrol Nintendo

Para atlet difabel intelektual dan non difabel, beserta segenap pengelola kegiatan, berfoto bersama menuju pelaksanaan ajang Unified Sports Basketball LEOLYMPICS 2.0. [Dok. SOIna]
Para atlet difabel intelektual dan non difabel, beserta segenap pengelola kegiatan, berfoto bersama menuju pelaksanaan ajang Unified Sports Basketball LEOLYMPICS 2.0. [Dok. SOIna]

Unified Sports bertujuan membantu atlet meningkatkan kebugaran fisik, mempertajam keterampilan, menantang dan bersaing serta bergembira dalam berbagai olahraga. Kegiatan ini terinspirasi oleh prinsip sederhana, yakni bahwa berlatih dan bermain bersama adalah jalan cepat menuju persahabatan dan pemahaman. Tim yang dibentuk terdiri dari orang-orang dengan usia dan kemampuan yang sama. Hal ini akan membuat latihan lebih menyenangkan dan permainan lebih menantang dan menarik untuk semua.

Lions Club International sendiri termasuk salah satu organisasi internasional yang dikenal turut mendukung Special Olympics International (SOI) dalam mengembangkan unified sports. Di antaranya adalah melalui pemberian grant kepada Special Olympics di seluruh jaringan Lions Club International di dunia, termasuk di Indonesia.

Adapun Special Olympics Indonesia (SOIna) adalah satu-satunya organisasi yang mendapat akreditasi dari SOI untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga sepanjang tahun di Indonesia, dalam rangka pemberdayaan penyandang disabilitas intelektual agar menjadi warga masyarakat yang lebih berguna dan produktif.

Disebutkan bahwa gerakan Special Olympics telah berkembang dengan sangat pesat, dan hingga saat ini telah menjaring lebih dari 4 juta atlet di 180 negara di dunia, melalui pelatihan sepanjang tahun, berbagai kompetisi olahraga dan program-program pendukung lainnya. SOIna sendiri saat ini telah menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi untuk 7 cabang olahraga, antara lain yaitu atletik, bulutangkis, tenis meja, bocce, renang, sepak bola 5 on 5, serta bola basket, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional.

Baca Juga: Ahmad Zulkarnain, Fotografer Difabel dengan Karya Mendunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI