Suara.com - Sebuah Asosiasi Mahasiswa Indonesia di University of Pennsylvania (“UPENN”) menyelenggarakan sebuah Konferensi Internasional bertajuk “Penn Indonesia Conference 2019" mengusung tema “Indonesia on The Global Stage,” pada Sabtu, 2 November 2019 di Perry World House, University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.
Penncasila merupakan asosiasi mahasiswa Indonesia di UPENN yang didirikan sekitar 2 tahun yang lalu oleh segelintir mahasiswa Indonesia di universitas terkemuka di negeri Paman Sam itu, yaitu Gaby Lynn Utomo, Sherina Widjaya, Michelle Bahar dan Gracelynn Soesanto.
Organisasi ini memiliki beberapa program sosial rutin dalam skala kecil yang diadakan di dalam kampus seperti makan bersama ala Indonesia, acara kebudayaan seperti tarian tradisional, latihan angklung bersama, penggalangan dana untuk korban bencana alam di Indonesia seperti Palu dan lainnya.
Pada penghujung 2019 ini, Penncasila membuat sebuah gebrakan dengan menyelenggarakan sebuah acara akbar, yaitu Konferensi Internasional yang melibatkan tokoh-tokoh penting. Seperti Dr. Dian Triansyah Djani SE, MA, yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB (2016-sekarang), serta Robert Blake Jr yang menjabat Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia (2013-2016).
Baca Juga: Mahasiswa Undip Ini Kembangkan Donat Rendah Gula dan Lemak
“Bapak Dian Triansyah Djani pernah memimpin Debat Terbuka PBB yang mendorong resolusi untuk krisis di Rohingya, serta pembentukan UNSC. Sebagai pengemban tugas anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sekaligus menjabat sebagai Vice President of the 74th UN General Assembly, kami senang sekali dan sangat bangga dengan kehadiran Beliau. Masih segar di ingatan kami ketika Beliau terpilih sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei 2019 lalu dan para delegasi negara-negara yang hadir di sidang saat itu memakai batik,” ujar Audrey Tirtaguna, Public Relations Head PIC 2019 yang mengundang secara langsung kehadiran Duta Besar Indonesia untuk PBB ini.
Pembicara utama kedua adalah Mr Robert Blake, Jr yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dari 2013-2016 lalu. Mr Robert Blake adalah pembicara pertama yang berhasil kami dapatkan kesediaannya untuk acara ini,“ ujar Hugo Leo, sebagai Ketua 1 PIC 2019.
Dalam masa jabatannya yang ketika itu masih di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama, Mr Robert Blake, merupakan pionir dalam membangun kerjasama Amerika Serikat dengan Indonesia di bidang pendidikan dan bisnis.
"Salah satunya adalah investasi Amerika Serikat sebesar USD 500 juta di Indonesia untuk membiayai proyek konservasi hutan tropis di Sumatera dan Kalimantan,” lanjutnya.
Selain kedua pembicara utama tersebut, hadir pula beberapa pembicara lain yang berasal dari kalangan pengusaha, pendidikan maupun kepemudaan seperti Eddy Chan (Founding Partner of Intudo Ventures), Jonathan Chang (COO of Amalan), Arne Hartmann (CEO of Amalan), Zulfirman Rahyantel (US Department of State Emerging Young Leader), Gabby R. Salazar (Nature and Conservation Photographer), Michael Rock (Samuel and Etta Wexle Professor of Economic History in Bryn Mawr College).
Baca Juga: Temui Mahasiswa Kalbar, Yessy Melania Bicara Karhutla dan Ibu Kota Baru
Sedangkan untuk pembahasan tentang Kepemimpinan Wanita turut hadir Veronica Colondam (Founder of YCAB Foundation), Sofia Blake (Founder of 6x6 Women in Action) dan Vicha Annisa (Events Chair of Woman in Global Health of Washington, D.C).
Tanggapan dan animo mahasiswa terhadap acara ini cukup besar, terbukti ada puluhan perwakilan mahasiswa yang mewakili universitasnya masing-masing dari segala penjuru Amerika Serikat, akan hadir bersama teman-temannya.
Dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri cukup membanggakan melalui dukungan sponsor dari beberapa perusahaan terkemuka di tanah air juga dari berbagai organisasi mahasiswa lainnya di UPENN.
"Kami percaya konferensi ini dapat memperkenalkan Indonesia dan membuka diskusi tentang peran serta Indonesia di dunia internasional, sekaligus menginspirasi setiap individu untuk turut berperan serta dalam pembangunan negara kita,”ujar Gaby Lynn, satu di antara pendiri Penncasila dalam siaran pers yang dikirimkan pada Suara.com.
Untuk itulah PIC 2019 ini diharapkan mampu membuka wacana masyarakat Internasional di UPENN maupun Amerika Serikat lain tentang Indonesia serta potensi besar yang dimiliki negara Indonesia.
Pada konferensi ini beberapa isu besar yang sedang berkembang di Indonesia diangkat, yaitu tentang teknologi start-up; pembangunan yang berkelanjutan; serta yang tidak kalah menarik adalah isu kepemimpinan wanita serta pengaruhnya dalam masyarakat di Indonesia.
Isu-isu tersebut diangkat berkaitan dengan situasi Indonesia yang unik, sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar, memiliki populasi ke-empat terbesar di dunia serta memiliki peluang ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
“Besar harapan agar acara ini dapat kami selenggarakan setiap tahun. Di samping itu perancangan dan persiapan acara ini juga sudah mempererat hubungan silaturahmi kami dengan mahasiswa Indonesia lain yang sedang berada di Amerika Serikat, juga dengan mahasiswa internasional yang ingin tahu lebih banyak tentang Indonesia.
“Menjadi kehormatan bagi kami sebagai wakil generasi muda bangsa dapat berkesempatan turut memperkenalkan potensi bangsa kita di luar negeri, sekaligus mengajak seluruh generasi muda bangsa untuk lebih peka dan kreatif berperan serta dalam pembangunan. Di tangan kita lah masa depan bangsa akan terbentuk.” ujar Janice Kathryn,Ketua 2 PIC 2019.