Suara.com - Kampanye Cegah Sampah ke Pantai untuk Jaga Kebersihan Bali
Pada tahun 2019, telah terjadi penurunan jumlah pengunjung yang signifikan yang menyebabkan penurunan belanja pariwisata di Bali. Salah satu alasan utama turis asing tidak kembali ke Bali adalah sampah. Bali menghasilkan sekitar 1,6 juta ton sampah per tahun dan 20 persennya adalah sampah plastik.
Bir Bintang, bir ikonik Indonesia, bekerja sama dengan aktivis lingkungan Gary Bencheghib, pendiri Make A Change World meluncurkan kampanye untuk memperkenalkan budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk melindungi Bali.
Kampanye ini juga akan mencakup pemasangan 100 trash booms di sekitar Bali, solusi teknologi terjangkau untuk jebakan sampah yang dikembangkan oleh perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fisher. Trash booms secara efektif dapat menghentikan sampah masuk ke sungai, saluran air, dan pantai Bali.
Baca Juga: 3 Berita Lifestyle Menarik, Keuntungan Kumpulkan Sampah Hingga Ulu Kasok
"Ini adalah komitmen kami untuk mendukung pariwisata Indonesia dan memastikan Bali terus menjadi tujuan bintang. Kami percaya cara terbaik untuk mencegah sampah ke pantai dan laut dimulai dari budaya perilaku kelola sampah yang bertanggung jawab dan mencegah sampah ke sungai,” kata Mariska van Drooge, Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga, di Bali (02/11) dalam siaran pers yang dikirimkan pada Suara.com.
Sebagai permulaan, akan ada tiga trash booms sungai di anak-anak Sungai Ayung, jalur air terpenting di Bali. Trash booms pertama telah dipasang di Sungai Ye Poh di Desa Kerobokan Kelod. Sedangkan, trash booms yang lain akan dipasang beberapa minggu mendatang dan selanjutnya akan diikuti oleh kampanye edukasi interaktif soal tata kelola sampah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Kami menciptakan trash booms yang efektif dan terbuat dari bahan-bahan lokal untuk memberikan solusi pengumpulan sampah di sungai yang sederhana dan efisien sesegera mungkin. Alat ini mudah dirakit dan dirawat. Sebelumnya, kami telah berhasil mengimplementasikan ini di Sungai Citarum," kata Moritz Schulz, Leading Engineer Plastic Fischer.
Untuk melacak perkembangan dan keefektifan kegiatan ini, sebuah platform online bernama River Watch diaktifkan untuk memantau sungai dan memberikan edukasi publik. Platform online ini diharapkan menjadi platform sungai bersih di seluruh dunia.