Suara.com - Balkonjazz Festival 2019 akhirnya diselenggarakan, Sabtu (14/9/2019), di Balkondes (Balai Ekonomi Desa) Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Festival ini merupakan sebuah bentuk apresiasi tertinggi terhadap potensi lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia, sekaligus momen untuk sajian musik terbaik.
Inisiator dan Direktur Balkonjazz Festival, Bakkar Wibowo dari Sinergi Nusantara menuturkan, Balkonjazz Festival 2019 diramaikan ribuan penonton dari berbagai daerah di Jawa Tengah & DIY khususnya.
“Semua persiapan untuk Balkonjazz berjalan baik, dan saya tidak menyangka antusias masyarakat untuk gelaran ini lebih besar dari apa yang kami perkirakan sebelumnya. Bagi kami, Balkonjazz ibarat balkon, sebagai tempat bagi seseorang untuk menunjukan sesuatu yang ia miliki,” ujarnya.
Balkonjazz Festival sendiri diharapkan bisa menjadi gelaran tahunan, sekaligus momen di mana potensi lokal bisa terangkat ke ranah yang lebih luas. Dengan begitu, ekonomi dari warga bisa lebih bertumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Super K-Pop Festival 2019 Hadirkan Fans Corner, Nobar Hingga Workshop
“Banyak festival musik yang digelar di Indonesia, namun Balkonjazz Festival memiliki perbedaan. Gelaran ini ditujukan untuk mempromosikan ekonomi lokal, terutama bagi daerah- daerah di sekitaran destinasi wisata,” paparnya.
Direktur PT Manajemen CBT Nusantara, Jatmika Budi Santoso, yang juga pengelola Balkondes menjelaskan, selain gelaran musik yang akan menampilkan Yura Yunita, Rio Febrian, Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Langit Sore, Tashoora, Nostress dan Frau, Balkonjazz Festival 2019 ini pun ada Pasar Balkon.
Pasar Balkon merupakan ajang di mana masyarakat sekitar akan menunjukan potensi yang mereka miliki terhadap khalayak luas.
“Misalnya produk pertanian masyarakat, produk makanan lokal, kerajinan tangan dan masih banyak lagi, akan ada di Pasar Balkon. Seluruh tenant yang kami sediakan di Pasar Balkon sudah penuh semua. Masyarakat bisa berinteraksi secara langsung tentang apa yang mereka miliki kepada pengunjung di Balkonjazz,” jelas Jatmika.
Sementara itu, Creative Director Balkonjazz Festival 2019, Ari Wulu menambahkan, dalam Balkonjazz Festival tahun ini, pihaknya mencoba menyejahterakan warga di sekitar Kecamatan Borobudur, dengan cara mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada.
“Di sini, Balkondes lantas tidak hanya memberikan modal dalam bentuk materi, tapi yang memberikan pengetahuan kepada masyarakatnya untuk mengembangkan kemampuan. Di sini kami secara garis besar memiliki konsep artistik upcycle, di mana kami merespons apa yang sudah ada dan diwujudkan ke dalam sebuah bentuk yang memiliki nilai tambah,” katanya.
Baca Juga: Balkonjazz Festival 2019 Dipadati 8000 Pengunjung