Jajan Kuliner Online Hasilkan Banyak Sampah, Yuk Kurangi Pakai Cara Ini

Jum'at, 19 Juli 2019 | 07:05 WIB
Jajan Kuliner Online Hasilkan Banyak Sampah, Yuk Kurangi Pakai Cara Ini
Ilustrasi kemasan makanan sekali pakai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duh, Jajan Kuliner Online Hasilkan Banyak Sampah, Yuk Kurangi Pakai Cara Ini

Memesan makanan melalui jasa pesan antar online memang menyenangkan. Praktis, hemat, dan mudah. Namun sayangnya, pesanan kuliner online berdampak buruk terhadap lingkungan.

Pasalnya, kemasan makanan yang digunakan oleh penjual kuliner online berasal dari bahan-bahan plastik yang tidak dapat didaur ulang. Sehingga menghasilkan banyak sampah.

Menurut data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Dari sampah tersebut, 15 persen di antaranya berasal dari plastik sekali pakai yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, serta pembungkus barang lainnya. Sehingga, penting bagi masyarakat untuk bisa mengendalikan penggunaan plastik yang berlebihan.

Chief Food Officer GOJEK Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong terwujudnya dampak-dampak sosial dan lingkungan.

Baca Juga: Kenali Stiren, Zat Pada Kemasan Makanan yang Katanya Berbahaya

"Kami berkomitmen untuk membuat teknologi yang memudahkan hidup konsumen dan merchant kami, termasuk dalam penerapan gaya hidup mereka yang ramah lingkungan. Melalui inovasi terbaru kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama turut menyelamatkan lingkungan karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ungkap Catherine melalui siaran pers yang diterima Suara.com.

Ada pun dua inisiatif utama yang bisa dilakukan layanan kuliner online ialah sebagai berikut.

Pilihan Untuk Tidak Memesan Alat Makan Sekali Pakai di Dalam Aplikasi

Kini, dengan memanfaatkan teknologi di platform, pelanggan bisa memilih alat makan secara opsional di daftar pilihan menu dengan biaya tambahan mulai dari Rp 1.000. Ini merupakan cara mengajak masyarakat sebagai pelanggan setia dan mitra merchant untuk mulai sadar lingkungan dari hal kecil yang dekat dengan perilaku konsumsi sehari-hari. Untuk mengetahui mitra merchant yang bergabung dalam program ini, pelanggan dapat melihat daftarnya di halaman aplikasi. Saat ini, sudah ada lebih dari 750 outlet yang bergabung dalam inisiatif ini di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Delivery Bag Untuk Pengemudi GOJEK

Baca Juga: Minum Air Kemasan Botol yang Ditinggal di Mobil saat Panas Terik Berbahaya?

Dari sisi driver, layanan kuliner online juga akan menyediakan tas pengantaran makanan khusus yang desainnya lebih disempurnakan dari tas yang kami berikan ke driver sejak tahun lalu. Tas pengantaran makanan terbaru ini didesain dengan pengaturan kompartemen lebih baik agar bisa digunakan untuk menyimpan dan membawa makanan dengan aman, praktis, dan nyaman, serta membuat para driver untuk tidak perlu menggunakan kantong plastik ketika mengantarkan makanan.

"Dua inisiatif di atas merupakan solusi yang direncanakan akan lebih berkesinambungan karena secara nyata langsung bisa dilakukan oleh merchant, driver, dan pelanggan sebagai pengambil keputusan dalam setiap transaksi," tutup Catherine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI