Polusi Jakarta Makin Pelik, Ini Antisipasi PLN untuk Tidak Ikut Mencemari

Jum'at, 12 Juli 2019 | 15:00 WIB
Polusi Jakarta Makin Pelik, Ini Antisipasi PLN untuk Tidak Ikut Mencemari
Ilustrasi tiang listrik PLN. (Pixabay/ollis_picture)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi Jakarta Makin Pelik, Ini Antisipasi PLN untuk Tidak Ikut Mencemari.

Masalah polusi yang mengotori Jakarta menjadi perhatian semua belakangan ini, dampaknya pada kesehatan tidak bisa dianggap sepele.

Dalam hal ini Executive Vice President (EVP) Corporate Communication PT PLN (Persero) I Made Suprateka menanggapi soal polusi tersebut, bahwa PLTU tidak menjadi satu diantara pencemar kualitas udara di DKI Jakarta, mengingat lokasi PLTU dan PLTGU Muara Karang dan juga PLTGU Priok terletak di bagian utara Jakarta. Demikian pula PLTU Batubara Lontar ada di Provinsi Banten.

Perihal radius sebaran dampak emisi PLTU batubara SOX atau NOX terjauh adalah 30 km, dengan asumsi adanya emisi gas buangnya terdekat Batubara Lontar Banten, yang jaraknya 70 km dari pusat kota Jakarta. Sehingga sudah sangat antisipasi terhadap polusi ini.

Baca Juga: Menteri Luhut: Kendaraan Umum Tenaga Listrik Solusi Tekan Polusi Udara

Saat ini menurut Made, sejumlah PLTU yang pembangunannya dilakukan baik oleh PT PLN (Persero) ataupun oleh para perusahaan sebagai IPP (Independent Power Producer), kebanyakan sudah menggunakan teknologi berbasis Super Ultra Critical Represitator, di mana debu yang keluar ditangkap dan dapat diendapkan, sehingga dapat dicegah penyebarannya.

Dengan demikian tidak ada lagi sebaran debu, karena volumenya sangat minim (hanya 2%) dari produksi energi batubara dari operasional PLTU. Dari batubara yang dikonsumsi, maksimal hanya 20% yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Sementara dari 20% PLTU tersebut, hanya 2% yang berpotensi menghasilkan polusi.

“Saat ini sudah berkembang teknologi penangkap debu (Super Ultra Critical Represitator). Hal tersebut dapat disaksikan juga pada Shanghai Energy Power Plant, di mana pembangkit listrik di Shanghai tersebut, tingkat kebersihannya setara atau sama dengan rumah sakit. Ada pun suplai kebutuhan listrik di Indonesia kebanyakan berasal dari PLTU, mengingat belum dapat terpenuhinya kebutuhan energi di lokasi tersebut yang berasal dari EBT,” jelas Made dalam rilis yang dikirimkan pada Suara.com.

Singkatnya, PLTU dan PLTGU Muara Karang dan Priok tidak memberikan polusi di Jakarta yang cukup memprihatinkan bagi kesehatan ini. 

Baca Juga: Polusi Ngegas dari Siang ke Sore, Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI