Suara.com - Awalnya, sosial media berasal dari penemuan sistem papan buletin pada 1978. Sistem papan buletin ditemukan oleh Ward Chirtensen dan Randy Suess, yang merupakan pecinta komputer.
Sistem papan buletin ini berfungsi untuk mengunggah atau berkomunikasi menggunakan surat elektronik yang harus dihubungkan melalui koneksi internet. Pada 1995, munculah situs bernama Geo Cites, situs yang menjadi tonggak dari berdirinya website-website lain.
Situs ini melayani web hosting, seperti penyewaan penyimpanan data-data agar bisa diakses dari mana saja. Pada 1997, muncul situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegree.com.
Setelah itu lahirlah situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger pada 1999. Situs ini menawarkan penggunanya untuk membuat sebuah halaman di situsnya sendiri.
Baca Juga: Hati-hati, 7 Unggahan di Media Sosial Ini Bisa Merusak Karier Lho!
Kelebihannya, Anda bisa menulis hal tentang apapun, bahkan hal pribadi ataupun untuk pemerintahan. Pada 2002, berdirillah situs jejaring sosial bernama Friendster, disusul dengan Linkedln pada 2003.
Situs tersebut bukan hanya untuk bersosial, tapi juga untuk mencari pekerjaan. Pada tahun yang sama, hadir juga MySpace yang fokus pada orientasi musik sesorang.
MySpace menjadi situs jejaring yang dapat digunakan untuk bertukar pesan atau chatting, menunggah lagu atau video, dan menyediakan layanan pemasangan genre musik khusus pada halaman profil.