Suara.com - Diselimuti Krisis Pangan Dunia, Peneliti Mulai Ci[takan Jenis Makanan Baru
Populasi dunia meningkat lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan kita dalam menghasilkan makanan yang cukup bagi semua orang
Mengutip siaran pers yang diterima Suara.com dari Ajinomoto, Sabtu (18/5), populasi dunia meningkat pesat melebihi ketersediaan makanan. Berdasarkan statistik terbaru, yang diterbitkan oleh PBB tahun 2017, populasi dunia saat ini berjumlah sekitar 7,6 miliar, dan diperkirakan akan mencapai 9,8 miliar pada tahun 2050.
Untuk dapat memberi makan orang sebanyak ini, produksi makanan harus meningkat sekitar 60% dari angka pada tahun 2005-2007. Namun kenyataannya jumlah lahan pertanian subur yang tersedia di seluruh dunia tidak mengalami peningkatan, dan diperkirakan akan berkurang di masa depan. Alasan utama terjadinya hal ini adalah karena berkurangnya kualitas tanah, lahan pertanian yang mulai ditinggalkan, dan perubahan iklim.
Baca Juga: Ini Makanan yang Bisa Turunkan Risiko Kematian pada Pasien Kanker Payudara
Oleh sebab itu, berbagai organisasi internasional seperti PBB telah menganggap krisis makanan sebagai masalah penting yang harus kita dihadapi.
Mengolah Ampas Singkong
Sebagai pelopor dalam mencapai potensi tak terbatas dari asam amino, salah satu cara yang dilakukan Ajinomoto Co., Inc. (“Ajinomoto Co.”) untuk menangani krisis makanan ini adalah dengan mencari penggunaan sumber asam amino baru
Berdasarkan protokol Natural Capital Coalition, kami telah membandingkan dampak sumber pangan tradisional yang layak konsumsi untuk menghasilkan produk asam amino dengan penggunaan sumber organik alternatif
Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui penggunaan dan penggunaan kembali sumber daya alam dengan cermat.
Baca Juga: Buka Puasa dengan Nasi Boran, Makanan Khas Lamongan yang Pedas dan Gurih
Misalnya, produk unggulan kami, bumbu umami, dibuat menggunakan asam amino yang difermentasikan dari molase gula tebu, tepung jagung, dan tepung singkong. Produk pelengkap dari proses ini selanjutnya akan dikembalikan secara langsung ke ladang tanaman sebagai pupuk untuk mempertahankan siklus biologis yang sehat dan menghilangkan pemborosan.
Sumber organik alternatif untuk asam amino mudah ditemukan. Sebagian besar adalah bagian tanaman yang dibuang, seperti jerami dan ampas tebu.
Dari sudut pandang ilmiah, melalui proses teknologi konversi dari biomassa menjadi gula dan fermentasi, tidak terlalu sulit untuk menghasilkan asam amino dari bahan sumber organik alternatif ini. Namun tentu saja, untuk melakukan proses ini pada skala besar, diperlukan penelitian, analisis, dan evaluasi investasi lebih lanjut.
Ajinomoto Co. menjalankan analisis menyeluruh tentang hipotesis dampak perubahan operasi produksi kami di Thailand dari menggunakan singkong menjadi jerami sebagai sumber produksi asam amino. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir dari setiap sudut pandang, penggunaan jerami memiliki dampak yang sangat positif. Terutama, “dampak air” dari produksi akan berkurang sekitar hampir 75%, dan area lahan yang diperlukan untuk bahan baku akan berkurang dari 30.000 hektare lebih menjadi nol! Bahkan secara finansial, biaya yang diperlukan oleh bisnis dan komunitas lokal dapat berkurang secara signifikan