Ia menjelaskan pada 2015 ada data yang menyebutkan bahwa investor asing menguasai 64% saham di Indonesia atau investor lokal hanya menguasi 36% saham. Ini jelas berbeda dengan investor lokal negara tetangga Malaysia dan Thailand yang menguasai 76% investasi lokal.
"Malaysia dan Thailand memiliki kekayaan lebih dari 5 kali lipat investasinya di pasar modal. Memangnya Indonesia semiskin itu? Kita tahu jawabannya TIDAK," kata Nicky.
"Melalui buku ini saya ingin mengajak masyarakat untuk investasi dan menabung saham. Kalau kita tidak memulai investasi, jangan-jangan kita memang semiskin dua negara tetangga Malaysia dan Thailand itu, meski senyatanya tidak begitu”
Begitu banyak pemikiran, angka-angka dan data-data memicu memicu dirinya untuk menulis, tapi lebih dari itu semua niat untuk berbagi.
Baca Juga: Mantab! 13 Disabilitas Lolos Seleksi CPNS di Pemprov Jawa Tengah
“Niat untuk berbagai pada masyarakat. Di luar sana banyak pemikiran yang lebih hebat dengan data-data dan angka-angka yang jauh dari lengkap, kalau itu tidak dibagikan toh akan sia-sia. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama. Kita semua mempunyai hak yang sama untuk sejahtera," tandasnya.
Sementara itu, Deputy Head of Marketing dari PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier), Paramita Sari menegaskan bahwa IndoPremier mengapresiasi peluncuran buku yang sangat bermanfaat ini karena investasi itu untuk semua lapisan masyarakat. Semua berhak atas investasi dengan cara yang mudah meski ada keterbatasan fisik.
"Kami mengapresiasi peluncuran buku ini karena berinvestasi di pasar modal itu mudah, bisa dilakukan siapa saja, dan di manapun. Investasi di pasar modal sudah tidak perlu tanda tangan basah dan kirim dokumen fisik segala karena sudah full digital. Cepat, mudah, dan nggak susah," tegasnya.
IPOT selaku perusahaan sekuritas terus berinovasi untuk terus memudahkan akses masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal, imbuhnya, mulai dari reksa dana hingga saham melalui proses pembukaan rekening efek yang simpel, nggak njlimet!
"IPOT akan terus bekerja sama dengan Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) untuk meningkatkan literasi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk teman-teman penyandang disabilitas netra dan para readers (volunter pembaca) untuk mengenal investasi demi bekal masa depan lebih sejahtera, minimal dimulai dari reksa dana," pungkasnya.
Baca Juga: Cupable, Kedai Kopi di Yogyakarta Tempat Barista Disabilitas Beraksi