Suara.com - Masyarakat Cinta Masjid (MCM) mengadakan acara bersepeda bersama dengan tema “Enakan Berkampanye Sehat daripada Bikin Hoaks” di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (23/3/2019) pagi. Acara ini sekaligus merupakan ajakan untuk melaksanakan pemilu secara damai, aman, jujur dan demokratis, pada 17 April mendatang.
"Yang kita bicarakan harus kebaikan. Bagaimana kita membangun kebersamaan dalam menghadapi pemilu. Pemilu tidak harus berseteru, pemilu tidak harus kita berhadapan dengan satu yang lain. Pemilu untuk memilih pemimpin yang baik, pemimpin yang berkualitas, yang punya track record yang baik, punya pengalaman, punya kompetensi,” kata Ketua Dewan Penasihat MCM, Wiranto.
Pada kesmepatan yang sama, Ketua Umum MCM, Wishnu Dewanto menyatakan, pemilu bukanlah adu kekuatan, melainkan kontestasi menampilkan kompetensi dan kemampuan pemimpin.
“Seharusnya dalam pemilu tidak ada suasana panas, tindakan saling menjatuhkan, mencerca, ujaran kebencian, hoaks, fitnah dan suasana mencekam. MCM berusaha menyampaikan hal-hal yang positif kepada masyarakat,” imbuhnya, seraya didampingi Ketua DKM Masjid Cut Meutia, Indra Harsono.
Baca Juga: Masyarakat Cinta Masjid: Masjid Harus Steril dari Politik Praktis
Selain bersepeda, komunitas ini juga menyampaikan deklarasi. Deklarasi dibacakan Ketua Pelaksana Pesepeda Bersatu, Charlie Tendean, di depan sekitar 3000 peserta. Mereka berasal dari komunitas pesepeda Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang.
“Kami mengimbau dan menyampaikan pesan pilpres yang damai dan jangan golput. Pilpres harus damai, dan yang paling penting, kita menganjurkan kepada para calon pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan 17 April mendatang,” ujar Charlie.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Pesepeda Bersatu, Suprianto, menyebut,
ini merupakan momentum baik untuk menyerukan pemilu damai. Pihaknya bisa melakukan pendekatan secara olahraga untuk memberikan imbauan serta arahan tentang pemilu yang aman.
Di tempat yang sama, Basuki Karya, Wakil Sekretaris Jenderal MCM, menuturkan jika peran MCM dalam acara ini adalah mengumpulkan komunitas-komunitas sepeda.
“Komunitas sepeda di Jabodetabek ada sekitar 100 dan kemungkinan anggotanya ada sekitar tiga juta orang. Kami mengadakan acara ini agar para pesertanya, terutama yang milenial dan first voters untuk memberikan suara mereka dan tidak golput,” katanya.