Suara.com - Matana University bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Indonesian Qualitative Researcher Association (DPP IQRA), menyelenggarakan "Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia" yang dikemas dengan tema "Pengembangan Budaya Penelitian Menuju Indonesia 4.0", pada 19 - 20 Maret 2019 .
Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia (SLKI) 2019 adalah kegiatan yang mempertemukan para peneliti berbasis kualitatif dari seluruh institusi pendidikan tinggi, serta lembaga penelitian pemerintah dan independen dari seluruh Indonesia.
Acara ini terbuka bagi semua kalangan umum, anggota IQRA, dan mahasiswa. Rangkaian kegiatan selama dua hari tersebut akan diisi dengan seminar nasional di DPR, Lokakarya Penerapan Standar Kualitas Peneliti, dan Seminar "Call for Paper", di kampus Matana University.
Sebagai salah satu agenda nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tajuk Making Indonesia 4.0, Indonesia diharapkan mampu menembus 10 besar negara elite dunia pada 2030.
Baca Juga: Revolusi Industri 4.0, PUPR Integrasikan Sistem Perumahan Basis Online
Dari kacamata industri, ada lima sektor yang akan menjadi prioritas pengembangannya pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0. Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.
Terkait agenda nasional tersebut, dunia pendidikan menunjukkan optimismenya, yaitu melaksanakan Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia (SLKI) 2019. Melalui kegiatan ini, Matana University mempersiapkan para mahasiswa agar terbiasa untuk melakukan penelitian, yang nantinya akan menjadi bagian dari budaya pendidikan di Indonesia.
“Tantangan revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat harus direspons secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), termasuk civitas akademika Matana University melalui pengembangan budaya penelitian dalam segala bidang," kata Arry Basuseno, MBA, Ph.D, Rektor Matana University.
"Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia 2019 yang dilaksanakan ini merupakan salah satu langkah yang kami lakukan untuk membangun role model pendidik dan peneliti yang ideal, sekaligus menjadi peletak dasar dan memberi arahan substansif bagi pembangunan berkelanjutan dalam membangun narasi kolektif tentang pengembangan budaya penelitian, khususnya penelitian kualitatif yang sesuai dengan perubahan peradaban menuju Indonesia 4.0,” ujarnya lagi.
Baca Juga: Bersiap Revolusi Industri 4.0, Fakultas Teknik UGM Kembangkan Printer 3D