Suara.com - Perkembangan Sektor Pariwisata Indonesia Turut Dipengaruhi Ekonomi Digital
Sektor pariwisata Indonesia menyimpan potensi yang sangat luas. Dari sektor pariwisata, perekenomian suatu daerah, bahkan negara, bisa berkembang menjadi lebih baik.
Dikatakan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, salah satu faktor utama yang turut membantu perkembangan sektor pariwisata Indonesia adalah tumbuhnya sistem eknomi digital, terutama promosi digital wonderful Indonesia.
Ia menjelaskan di Kementerian Pariwisata, anggaran yang digunakan untuk kegiatan berbasis digital sebanyak 70% sementara untuk promosi konvensional hanya 30%.
Baca Juga: Kios Bensin Terbakar, Wajah Nenek Ijah Kena Semburan Api
"Ini menunjukan bahwa pengaruh digital sangat besar bagi pariwisata. Ditambah ada perubahan gaya hidup terutama bagi kaum milenial terhadap penggunaan teknologi, " ujar Arief, pada acara CEO Power Breakfast 2019 yang diadakan Siloam Hospitals Group, berdasarkan rilis yang diterima Suara.com.
Di kesempatan yang sama, founder Lippo Group, Mochtar Riady mengingatkan agar para pelaku usaha tetap fokus dan sensitif terhadap perkembangan era digital yang berkorelasi pada ekonomi, teknologi dan politik.
"Ketiga komponen ini penting dan saling mengisi dalam kaitannya pada era digital. Pelaku usaha sebaiknya harus up to date dan mampu mengelola data yang dimiliki. Jika tidak mampu mengimbangi kekuatan ekonomi digital, bersiaplah menghadapi kemunduran," ungkap Mochtar Riady dalam acara bertema Membangun Warisan di Era Ekonomi Digital ini.
Mochtar Riady mengambil contoh pesatnya perkembangan bisnis yang dikelola secara digital oleh perusahaan Alibaba dan Amazon.
Ia menerangkan pada tahun 1990-an, sebagian pasar modal di Amerika dikuasai oleh Walmart sebagai pelaku usaha di bidang retail dan pelayanan.
Baca Juga: Syahrini - Reino Barack Menikah, Luna Maya Dikuatkan Sahabat Satu Geng
"Namun, di saat ekonomi mulai dikelola secara digital, kini tiga tahun terakhir, semua tertuju pada jasa digital yang dikelola oleh Alibaba juga Amazon. Kuncinya adalah pelaku usaha harus lebih sensitif terhadap perkembangan data digital yang mengacu pada sektor ekonomi, teknologi juga bidang politik," tutupnya.