Suara.com - Aplikasi karya anak bangsa, Netzme, berhasil menggalang donasi seketika sebesar Rp11.549.944 dari para penggunanya untuk korban tsunami di Banten dan Lampung. Bekerja sama dengan Aksisosial.org, Netzme, yang merupakan aplikasi hybrid social media, chatting dan payment 100 persen asli buatan Indonesia, menyerahkan hasil penggalangan donasi dari para penggunanya kepada perwakilan Ikatan Alumni Sabhawana - Social Response Team, yang turun langsung di lokasi bencana tsunami.
Bantuan tersebut berhasil dihimpun dalam tempo yang cukup singkat. Dengan memberikan like (Netzme menyebutnya dengan istilah trulike) para pengguna Netzme bisa turut berdonasi.
Kong Putra, Chief Operation Officer Netzme Kreasi Indonesia, mengatakan, sebagai aplikasi karya anak negeri, Netzme turut peduli terhadap kondisi saudara-saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah di Banten dan Lampung.
“Mudah dan cepat. Lewat trulike di Netzme, kita bisa turut serta membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Mau berjumlah berapapun, bahkan hanya Rp100, itu sangat berarti, terlebih saat bisa dilakukan secara bersama-sama. Ini adalah salah satu bukti nyata penggunaan Netzme sebagai platform fintech yang memungkinkan penggalangan dana seketika,” ujar Kong, di kantor Netzme, Satrio Tower, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga: Update Tsunami Selat Sunda: 437 Orang Meninggal Dunia
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama. Frankie Simon dari Sabhawana Social Response Team, menyatakan sangat mengapresiasi Netzme yang dinilainya sangat luar biasa dalam hal menggunakan teknologi dalam membantu kemanusiaan.
“Ini sangat luar biasa. Saya sudah cek sendiri, dengan pengguna yang sudah jutaan, respons mereka sangat baik. Netzme amat berkompeten dalam hal-hal semacam penggalangan donasi seperti ini,” ujarnya.
Frankie juga mengatakan, ini sudah yang kedua kalinya Sabhawana bekerja sama dengan Netzme dan ia berharap, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut.
“Yang pertama untuk Lombok, dan sekarang untuk Banten dan Lampung. Saya cukup takjub begitu tahu dalam tempo singkat sudah terkumpul Rp11 juta lebih,” ujar Frankie.
Sabhawana sendiri sebagai tim social response Banten dan Lampung sudah berada di lokasi sejak hari ke-2 untuk turut mengevakuasi warga dan meng-update situasi dan kondisi pasca bencana.
“Empat hari pertama memang masih bantuan evakuasi. Kita juga memberi bahan kebutuhan pokok. Saat itu, Sabhawana mengutamakan bantuan donasi di daerah Tanjung Lesung dan Sumur, yang kerusakannya bisa dibilang paling parah. Selain itu, kita juga bergerak di Lampung dan Pulau Sebesi,” papar Frankie.
Faisal Rahim, Ketua Aksisosial.org menambahkan, penggalangan donasi lewat Netzme adalah contoh sederhana bahwa perkembangan luar biasa dari dunia fintech saat ini tenyata bisa digunakan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan.
Netzme merupakan aplikasi fintech hybrid berbasiskan fitur social media dan messaging a.k.a chatting untuk dapat mengkolaborasikan beragam layanan perbankan mendasar dalam aktivitas kehidupan sosial keseharian para penggunanya.
Netzme juga telah terdaftar di Bank Indonesia sebagai salah satu penyelenggara Teknologi Finansial dalam kategori sistem pembayaran sejak 29 Maret 2018, terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO) pada 6 Juli 2018, dan merupakan bagian dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sejak 14 Agustus 2018, serta telah menjadi bagian dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sejak 14 Agustus 2018.
Aplikasi Netzme dapat diunduh langsung melalui Google Playstore dan Apple iOS Store atau bisa langsung diunduh dengan klik di sini.