HUT ke-23, WITT Konsisten Kampanye Berantas Rokok pada Generasi Muda

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 01 Desember 2018 | 02:59 WIB
HUT ke-23, WITT Konsisten Kampanye Berantas Rokok pada Generasi Muda
Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). (dokumentasi pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) sudah berusia 23 tahun. Di usianya yang cukup matang, WITT masih fokus untuk mengampanyekan bahaya rokok di kalangan generasi muda.

Peryaan HUT ke-23 WITT diselenggaran cukup meriah di Hotel Grand Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 29 November 2018. Dalam acara tersebut dihadiri sejumlah anggota WITT seperti Titi Hatta (Ketua Umum WITT), Ina Racman (panitia), dan Tuti Kresna (Wakil Ketua WITT). Penyanyi Rio Febrian dan pedangdut Kristina ikut hadir memeriahkan acara.

Di HUT ke-23 WITT juga ada sharing tentang perjalanan karier Anne Avantie. serta penggalangan dana untuk Palu dan Donggala.

Desainer kenamaan, Anne Avantie hadir di Pasar Tiban yang digelar di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Rabu (19/4/2017). (Suara.com/Firsta Nodia)
Desainer Anne Avantie (Suara.com/Firsta Nodia)

"Pada usia ke-23 tahun ini WITT sudah menyiapkan program kerja yang lebih bagus dari tahun sebelumnya, seperti melakukan penyuluhan bahaya merokok ke perguruan tinggi, sekolah atau lebmaga pendidikan lain hingga ke perkantoran serta meningkatkan kerja sama dengan instasi pemerintah," kata Ketua Umum WITT, Titi Hatta.

Sementara Wakil Ketua Umum WITT, Tuti Kresna menegaskan WITT tetap fokus dengan kampanye antirokok pada generasi muda.

"Target WITT menyehatkan anak bangsa. Kami lakukan penyuluhan anak SD terakhir dan SMP awal. Usia 9-11. Usia rawan untuk dipengaruhi. Mereka sudah dapat uang saku," kata Tuti Kresna.

Tuti Kresna menyatakan WITT tak bisa jalan sendiri dalam memerangi rokok. Menurutnya, dalam hal ini bantuan pemerintah sangat dinantikan.

"Merokok adalah pembuka canduan narkoba. Pemerintah harus melindungi juga anak-anak dari kencanduan rokok. Kemudian isu stunting. Itu anak anak dengan gizi buruk. Kalau uangnya untuk pemenuhan gizi akan menjadi lebih baik," kata Tuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI