Suara.com - Indonesia kaya akan keragaman flora dan faunanya. Sayangnya tak sedikit satwa langka Indonesia yang terancam punah, atau hanya ada di beberapa daerah saja.
Nah untuk mengedukasi anak-anak akan pentingnya konservasi satwa langka, Batavia Pictures kembali memproduksi film animasi yang kali ini menghadirkan konten lokal Indonesia berjudul Riki The Rhino.
Bersama Jony Yuwono, Batavia Pictures mengembangkan karakter baru seekor badak sumatera yang dikemas dalam petualangan bersama rekan-rekan satwa langka Indonesia lainnya. Jony mengatakan bahwa tujuan awal dirinya menciptakan karakter ini adalah sebagai ikon konservasi yang tidak akan lekang oleh jaman, supaya anak cucu kita masih dapat mengerti tentang badak Indonesia.
"Melalui film ini saya bermimpi berbagai stake holder akan mulai sadar akan pentingnya konservasi total termasuk berharap Taman Nasional di Indonesia mulai mendapat perhatian," ujar Jony dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Selasa (30/10/2018).
Baca Juga: Penjual Satwa Langka Ngaku Untung Sampai Rp5 Juta
Sectionov dari International Rhino Foundation bersama dengan koleganya, Drs. Widodo S. Ramono, MM , Ketua Yayasan Badak Indonesia (YABI) mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus meningkatkan kepedulian terhadap dua spesies satwa yakni badak Sumatra Dan badak jawa yang sudah hampir punah.
"Indonesia sebagai rumah terakhir bagi mereka saat ini dan kita tidak ingin anak cucu kita nanti hanya melihat spesies ini hanya dari gambar saja seperti dinosaurus. Jadi mari kita 'Selamatkan badak Indonesia'," tambah Sectionov.
Dukungan terhadap film ini berasal dari berbagai kalangan salah satunya kelompok pelari yang tergabung dalam Riki The Rhino Running Club yang turut menyuarakan kampanye kepedulian terhadap konservasi satwa langka khususnya badak.
Alastair McDonald, Pelari Triathlon Internasional yang ikut serta dalam Tim Riki The Rhino Running Club, baru saja mengikuti Jakarta marathon 2018 beserta dengan 10 rekan lainnya.
Ia rela berlari sejauh 42 kilometer menggunakan kostum badak untuk menyadarkan berbagai pihak bahwa permasalahan badak ini bukan hanya tanggung jawab negara tapi juga seluruh masyarakat.
Baca Juga: Bareskrim: Penjualan Satwa Langka Kejahatan Lintas Negara
Lucki Lukman Hakim produser film animasi Riki The Rhino mengatakan genre ini sengaja Ia pilih untuk anak-anak, karena menurutnya kesadaran konservasi ini harus dimulai dari anak-anak dan juga menurutnya penting sekali untuk-anak-anak Indonesia memiliki ikon kebanggan asli Indonesia.
"Film ini produksi anak bangsa di mana seluruh komponen dan prosesnya dikerjakan seratus persen di Indonesia. Saya berharap agar masyarakat mendukung upaya kami dalam meningkatkan kesadaran konservasi satwa langka ini dengan menonton film Riki The Rhino," tambah dia.
Sejalan dengan rekannya di Batavia Pictures, Genesis Timotius produser film animasi yang turut serta membidani film Riki The Rhino ini menyatakan bahwa dirinya telah melakukan berbagai macam riset mengenai badak sumatera. Bahkan dirinya sempat menyambangi Sumateran Rhino Sanctuary di Way Kambas Lampung untuk meneliti dan merekam tingkah laku badak sumatera.
"Hal ini saya lakukan agar badak yang digambarkan dalam film Riki The Rhino benar-benar mirip secara tampilan dan gerak-geriknya, sehingga nantinya bisa menjadi warisan untuk Bangsa Indonesia yang menjadi tuan rumah dari dua spesies badak. Selain Badak Sumatera, akan ada satwa-satwa langka lainnya seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orang Utan, dan lain-lain yang akan ditampilkan dalam habitat taman nasional masing-masing," tambah dia.
Serangkaian program kampanye konservasi Badak Sumatera melalui karakter Riki the Rhino dilakukan secara serentak hari ini, yakni seperti keikutsertaan para pelari di event Jakarta Marathon dengan menggunakan kostum Badak Sumatera yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran perdana Teaser animasi Riki the Rhino dalam ajang Indonesia Comic Con 2018.