"Film ini produksi anak bangsa di mana seluruh komponen dan prosesnya dikerjakan seratus persen di Indonesia. Saya berharap agar masyarakat mendukung upaya kami dalam meningkatkan kesadaran konservasi satwa langka ini dengan menonton film Riki The Rhino," tambah dia.
Sejalan dengan rekannya di Batavia Pictures, Genesis Timotius produser film animasi yang turut serta membidani film Riki The Rhino ini menyatakan bahwa dirinya telah melakukan berbagai macam riset mengenai badak sumatera. Bahkan dirinya sempat menyambangi Sumateran Rhino Sanctuary di Way Kambas Lampung untuk meneliti dan merekam tingkah laku badak sumatera.
"Hal ini saya lakukan agar badak yang digambarkan dalam film Riki The Rhino benar-benar mirip secara tampilan dan gerak-geriknya, sehingga nantinya bisa menjadi warisan untuk Bangsa Indonesia yang menjadi tuan rumah dari dua spesies badak. Selain Badak Sumatera, akan ada satwa-satwa langka lainnya seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orang Utan, dan lain-lain yang akan ditampilkan dalam habitat taman nasional masing-masing," tambah dia.
Serangkaian program kampanye konservasi Badak Sumatera melalui karakter Riki the Rhino dilakukan secara serentak hari ini, yakni seperti keikutsertaan para pelari di event Jakarta Marathon dengan menggunakan kostum Badak Sumatera yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran perdana Teaser animasi Riki the Rhino dalam ajang Indonesia Comic Con 2018.
Baca Juga: Penjual Satwa Langka Ngaku Untung Sampai Rp5 Juta