Minat Masyarakat Indonesia Berobat ke Malaysia Semakin Tinggi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 24 Oktober 2018 | 15:43 WIB
Minat Masyarakat Indonesia Berobat ke Malaysia Semakin Tinggi
Ilustrasi dokter dan stetoskop. (Shuttterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia merupakan salah satu negara favorit masyarakat Indonesia untuk berobat selain Singapura. Selain karena kualitas layanan medisnya, biaya berobat di Malaysia jauh lebih murah.

Tidak heran di tahun 2016 kemarin, data dari Malaysia Health Travel Council menunjukan bahwa ada 1 juta pasien asing yang datang berobat dan 500.000 diantaranya adalah pasien asal Indonesia.

Pertanyaannya adalah, mengapa trend masyarakat Indonesia berobat keluar negeri terutama ke Malaysia semakin tinggi?

Birgita Adelia, Direktur BerobatKePenang.com, perwakilan resmi dari beberapa rumah sakit di Malaysia, menuturkan bahwa biasanya pasien yang berobat ke luar negeri biasanya mencari second opinion atau untuk medical check up.

“Dari segi kualitas dokter baik di dalam maupun di luar negeri, saya rasa sama saja. Hanya saja banyak pasien bilang kalau dokter di luar negeri lebih enak kalau menjelaskan tentang keluhan medis pasien juga peralatan medisnya lebih lengkap dan canggih,” kata Birgita dalam keterangannya.

Hal ini dirasakan oleh Patiah asal Palembang yang didiagnosa kanker kulit, tepatnya di pipi sebelah kiri. Saat hasil biopsi keluar, pihak keluarga ingin segera melakukan operasi namun karena jadwal dokternya sudah penuh, pasien diminta menunggu hingga 2-3 minggu.

“Begitu pihak keluarga menghubungi kami, kami segera memberikan perkiraan biaya operasi di Malaysia dan jadwal operasi terdekat. Dalam 2 hari, pasien sudah tertangani,” Ujar Birgita.

Hal serupa dirasakan oleh Dita Amalia, pasien asal Lampung yang mengaku sempat kebingungan saat mendapati adanya benjolan di leher. Sempat berobat di Jakarta tapi belum jelas penyebabnya, Dita memutuskan untuk berobat di Penang, Malaysia.

Setelah dicek di Penang, ternyata benjolan tersebut bukan tumor ganas. Untuk mengangkat benjolan tersebut, dokter di Penang menggunakan teknik minimally invasive surgery.

Dengan teknik operasi ini, luka sayatan operasi jauh lebih kecil, rasa nyeri pasca operasi berkurang, waktu tinggal di rumah sakit lebih singkat, kehilangan darah lebih sedikit, penyembuhan setelah operasi jadi lebih cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI