Suara.com - Australian Independent School (AIS) Bali pindah ke kampus baru, di Jalan Imam Bonjol No. 458, Denpasar,Bali. Peresmian kampus baru tersebut dilakukan oleh Penny Robertson, pendiri AIS, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Kepala Sekolah AIS Bali, John Millis.
Sebelumnya, kampus AIS Bali menyewa lahan di Kerobokan, di atas lahan seluas 2 ha. AIS Bali telah mengakuisisi lahan sejak beberapa tahun lalu, namun perlu waktu yang cukup untuk membangun kampus yang dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan belajar mengajar, sambil mewujudkan suasana yang mendukung aktivitas belajar mengajar.
“Peresmian ini menjadi tonggak sejarah yang memperlihatkan komitmen AIS sebagai sekolah yang tidak hanya mengedepankan peningkatan infrastruktur, tetapi juga penyediaan lingkungan belajar yang dibutuhkan oleh setiap anak dalam perjalanan Pendidikan mereka,” ujar Penny .
AIS Bali terus berupaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan, dengan meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar, agar dapat menghasilkan SDM yang unggul. Beberapa fasilitas unggul yang tersedia antara lain, perpustakaan megah dengan 40 ribu koleksi buku, amphitheater untuk mengakomodir berbagai kegiatan seni, dukungan teknologi canggih (wi-fi broadband di seluruh area kampus), laboratorium sains, lapangan serbaguna seluas 850m2, dan kolam renang yang dilengkapi kolam untuk anak-anak.
Ada juga lapangan tenis terbuka, lapangan sepakbola sintetis, dan rooftop café. Dengan lapangan yang dimiliki AIS Bali, komunitas sekolah di Bali lebih memilih untuk menggelar pertandingan persahabatan di AIS Bali.
Adapun konsep bangunan kampus baru ini mengusung tema eco friendly (ramah lingkungan), yang dirancang oleh arsitek ternama, spesialis desain ramah lingkungan. Banyak area yang dibuat dengan pencahayaan secara alami dan aliran udara yang maksimal, sehingga ada beberapa area yang tidak perlu menggunakan AC.
AIS Bali juga memiliki fasilitas air minum atau drinking fountain, dengan kualitas air layak minum di berbagai sudut sekolah.
AIS Bali menawarkan International Baccalaureate (IB) Diploma Program bagi siswa kelas 11 dan kelas 12. Program ini diterima secara luas oleh banyak universitas ternama di dunia.
“Respons komunitas di Bali sangat positif terhadap perpindahan kampus ini. Terhitung sejak April 2018, terjadi 20 persen peningkatan siswa meski informasi yang mereka dapat hanya dari mulut ke mulut saja. Selain itu, banyak orangtua yang berkunjung ke sekolah kami untuk mendapatkan informasi,” ujar John Millis, Kepala Sekolah AIS Bali.
Lebih dari 18 ribu pelajar Indonesia akan menempuh pendidikan di Australia tahun ini. Para pelajar Indonesia tersebut tertarik belajar di Negeri Kanguru, karena melihat peluang belajar di universitas-universitas kelas dunia, dengan biaya terjangkau yang dekat dengan Indonesia.