Suara.com - Industri makanan dan minuman yang kian berkembang di Indonesia mendorong Ambrosia, sebuah perusahaan penyuplai bahan makanan mulai menargetkan pasar nasional.
Direktur Utama Ambrosia, Ryan Susanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan supply yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Kapasitas supply kami saat ini mencapai puluhan ton, dan akan bertambah seiring permintaan industri, kami menyediakan berbagai macam produk untuk berbagai macam industri makanan dan minuman, misalnya dextrose, maltodextrin, non dairy creamer dan lain-lain," ujar Rian, Kamis (4/10/2018).
Menurutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia sangat pesat, khususnya di sektor mikro dan kecil.
Namun, seiring dengan pertumbuhannya, masalah yang dihadapi juga semakin terlihat, yaitu kualitas dan kontinuitas bahan bakunya.
Bahkan sampai pada 2018, masih sering terjadi keracunan makanan di Indonesia akibat kesalahan dalam pemilihan, penyimpanan atau distribusi bahan pangan yang digunakan.
"Penyediaan bahan pangan tak hanya dilihat dari sertifikat produk tetapi juga proses sampai ke tangan konsumen," kata dia.
Ryan menambahkan, seringkali terlihat penyedia bahan-bahan pangan tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau tidak menyimpan produknya secara higienis, sehingga bahan pangan tersebut berpotensi terkontaminasi, walaupun produk itu pada awalnya berkualitas tinggi.
"Itu sebabnya, kami sangat menjaga kualitas bahan pangan yang kami supply mulai dari penyimpanan yang higienis, hingga pengecekan tanggal kadaluarsa agar sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang baik," tutur dia.
Ryan menuturkan saat ini, Ambrosia menyediakan supply bahan makanan untuk industri minuman dan frozen dessert dan beberapa industri makanan.
Industri makanan di Indonesia bertumbuh dengan sangat cepat, terutama di sektor UMKM, namun sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan kemudahan akses ke bahan-bahan baku, sehingga menghambat kreativitas sektor UMKM.
"Sasaran kami berikutnya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) karena kami melihat pertumbuhan industri makanan dan minuman skala UMKM sangat pesat," katanya.
Melihat perkembangan industri makanan dan minuman saat ini, Ryan selaku pelaku usaha berharap bahwa industri-industri makanan Indonesia akan mendunia.
"Saya sangat optimis jika industri makanan akan menjadi salah satu ujung tombak perkembangan ekonomi di Indonesia. Saya percaya bahwa orang Indonesia itu sangat kreatif, oleh karenanya saya support dengan berbagai macam bahan baku makanan untuk menstimulus inovasi produk makanan, terutama makanan fungsional yang memiliki efek kesehatan," tutup Ryan.