Suara.com - Operasi buta katarak bagi mereka yang tidak mampu dan untuk masyarakat yang berada di daerah atau pulau terluar tentu sangat berharga.
Didasari hal tersebut PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA menyerahkan donasi alat operasi katarak kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat dan SPBK Perdami Cabang DKI Jakarta serta Penyerahan Donasi Sarana Pengambilan Darah Donor kepada UTD PMI DKI Jakarta.
Donasi tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo menuturkan buta katarak dan kebutuhan darah di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, bukan hanya untuk mereka yang tidak mampu tapi juga bagi mereka yang membutuhkan seperti penderita katarak yang berada di daerah atau pulau terluar yang sulit mendapatkan pengobatan dan fasilitas operasi buta katarak.
Baca Juga: Haringga Jakmania Tewas, Ketua Viking: Dia Sok-sokan Pakai KTA
"BCA, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tak hanya melalui pelaksanaan operasi katarak gratis dan kegiatan donor darah saja. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata kami untuk menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” ujar Suwignyo.
Suwignyo menambahkan, sebelumnya hingga semester II 2018, BCA bersama SPBK Perdami telah melakukan 32 kali operasi mata katarak di berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah operasi hampir 3.000 mata. Dan bersama PMI, berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu kantong darah dari 103 kali penyelenggaraan donor darah.
Selain itu, BCA juga telah menyumbang satu unit Phacoemulsification Cataract Machine Intuitiv AMO dan tiga set alat pendukung operasi katarak senilai Rp659,5 juta pada tahun 2017 dan donasi 1 unit kendaraan operasional sesuai kebutuhan PMI senilai Rp450 juta. Sedangkan pada tahun 2016, BCA juga menyumbangkan dua buah mikroskop senilai Rp500 juta, 13 alat bantu operasi dan 2 alat biometri senilai Rp450,45 juta pada tahun 2015, serta 1 buah mikroskop senilai Rp385 juta pada tahun 2014.
“Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. Kami juga berharap dukungan BCA ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan” tutup Suwignyo.
Bagi mereka yang tidak mampu dan untuk masyarakat yang berada di daerah atau pulau terluar, operasi buta katara tentu sangat berharga dan kini bisa didapatkan secara gratis.
Baca Juga: Komika Mudy Taylor Pakai Narkoba Sejak 15 Tahun Lalu