Suara.com - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menggelar jalan sehat bersamaan dengan peluncuran (launching) produk dan maskot. Acara digelar di Bundaran Tugu Keris Siginjai, Jambi, Minggu (23/9/2018).
Direktur Utama SMBR, Rahmad Pribadi menyampaikan SMBR meluncurkan produk baru yaitu semen Tipe II dan Tipe V. Kedua produk ini telah memperoleh sertifikasi dan memenuhi persyaratan mutu dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 2049:2015.
Peluncuran dilakukan sebagai salah satu langkah SMBR untuk mewujudkan visinya tidak hanya sekadar menjadi produsen semen.
Visi secara perlahan menurut Rahmad akan diwujudkan. Salah satunya adalah melakukan diversifikasi produk semen. Dia mengatakan semakin beragamnya pembangunan infrastruktur, akan menjadi peluang bagi industri semen untuk mengembangkan varian produk yang sengaja didesain untuk karakter dan kegunaan yang berbeda-beda.
"Seperti semen untuk pembuatan bendungan dan tanah rawa," kata Rahmad dalam keterangannya, Senin (24/9/2018).
Ke depan, Rahmad mengemukakan SMBR juga akan meluncurkan produk-produk yang lebih inovatif dan akan mengembangkan bisnis ke arah industri hilir seperti pembuatan mortar, precast, bata ringan dan fiber cement board.
Melalui peluncuran produk semen Tipe II & Tipe V, SMBR, kata Rahmad, ingin menunjukkan kemampuannya menyediakan produk semen yang tidak hanya bersaing dari segi kualitas dan kontinuitas.
SMBR menurutnya juga hendak menunjukkan kemampuannya memberikan excellent service. Rahmad menegaskan tidak sekadar menawarkan produk namun juga sebuah solusi.
"Bagi kebutuhan konstruksi para pelanggan kami," katanya.
Pada momen yang sama, Rahmad juga memperkenalkan maskot kebanggaan Semen Baturaja yaitu Kotamo. Dia berharap Kotamo semakin memperkuat brand image SMBR di mata masyarakat Jambi.
"Sebagai produsen semen yang Kokoh dan Tahan Lamo (Kotamo)," ujarnya.
Rahmad menambahkan, Jambi adalah wilayah di Sumatera yang memiliki potensi luar biasa untuk terus menerus dikembangkan. Manajemen SMBR menurutnya telah mendeteksi perkembangan itu.
"Jadi tentu saja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kami merasa terpanggil untuk turut ambil bagian," katanya.
Rahmad mengemukakan, pertumbuhan konsumsi semen di Sumatera saat ini mencapai 5-8 persen. Namun, penjualan Semen Baturaja menurut Rahmad mampu melesat hingga mencapai 12 persen.
Berdasarkan data pertumbuhan itu, Rahmad optimis jika SMBR memiliki peluang yang sangat besar untuk terus menguasai pangsa pasar di Sumatera Bagian Selatan.
SMBR menurut Rahmad, saat ini tengah menjalankan berbagai proyek pembangunan untuk pengembangan produksi.
Rahmad yang meraih gelar master di Harvard University, Amerika Serikat itu mengatakan BUMN yang dipimpinnya sejak akhir April 2017 itu konsisten dan fokus untuk memenuhi permintaan semen di Sumatera bagian selatan dan tengah.
Ke depan, SMBR menurut lelaki kelahiran Yogyakarta, 48 tahun lalu itu tidak hanya akan menguasai pasar di Sumatera bagian selatan dan tengah saja.
"Kami memiliki target menjadi pemimpin pasar (market leader) di Sumatera, bahkan di Indonesia," ujarnya.