Suara.com - Gempa tampaknya belum mau beranjak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Minggu (5/8/2018) masyarakat setempat dikejutkan dengan Gempa bermagnitudo 7 yang sempat berpotensi tsunami.
Gempa-gempa kecil terus mengguncang hingga pada Minggu (19/8/2018) kemarin Lombok kembali dikejutkan dengan gempa berkekuatan 7 SR.
Gempa Lombok yang berulang ini sontak membuat aktivitas masyarakat Lombok masih lumpuh hingga kini. Toko-toko atau warung-warung yang biasa menjual kebutuhan warga hingga kini masih tutup.
Beberapa bangunan juga dilaporkan telah rata dengan tanah. Rusaknya jalan-jalan penghubung juga semakin menyulitkan korban gempa untuk mendapatkan urusan logistik.
Baca Juga: Kevin / Marcus Antar Indonesia Unggul 2 - 0 dari India
Akses transportasi yang terputus akibat gempa belum sepenuhnya diperbaiki sehingga sejumlah wilayah terisolasi. Akibatnya, para korban gempa Lombok mengandalkan bantuan dari para lembaga-lembaga kemanusiaan.
Kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi merupakan prioritas pertama dalam bencana ini. Menjawab kebutuhan ini Presiden Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin penduduk Lombok saat ini sangat membutuhkan selimut, terpal, air dan bahan makanan siap saji.
Menurutnya masih banyak korban gempa Lombok yang belum terjamah bantuan karena minimnya akses transportasi. Warga juga banyak yang bertahan hidup dengan cara swadaya.
"Saat ini kebutuhan pokok seperti air, makanan siap saji bergizi dan terpal merupakan bantuan yang kami prioritaskan bagi masyarakat setempat yang terdampak," ujar Ahyudin dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Senin (20/8/2018).
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang minuman bergizi, Frisian Flag Indonesia (FFI) menyalurkan bantuan sebanyak 20.000 kotak susu cair untuk memenuhi kebutuhan gizi korban gempa Lombok terutama anak-anak.
Baca Juga: Dianiaya Teman Sekolah, Adik Pemain Persipura Terbaring di RS
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengatakan pemenuhan gizi khususnya bagi anak-anak merupakan hal dasar yang harus dipenuhi agar tubuh kuat dan sehat. Sayangnya akses yang terbatas membuat anak-anak korban gempa Lombok tak mendapat nutrisi yang dibutuhkannya.
"Kami menyadari bahwa saat ini penduduk Lombok membutuhkan bantuan dalam hal logistik. Keterbatasan akses membuat pemenuhan gizi menjadi hal yang langka dan sulit. Semoga bantuan yang kami berikan dapat menjadi secercah asa dalam menghadapi musibah ini," tambah Andrew.
Bantuan susu cair ini nantinya akan didistribusikan oleh Aksi Cepat Tanggap ke daerah-daerah pengungsian yang membutuhkan bantuan pangan bergizi.