Namun, melalui teknologi blockchain, SEED mengembangkan platform crowdfunding di mana individu maupun institusi seluruh dunia bisa berpartisipasi dalam bisnis market carbon.
Bergerak melewati konsep simpel dari cryptocurrency sebelumnya, SEED telah menciptakan platform yang mengintegrasi ekonomi real dengan model penjualan pendapatan.
"Siapapun bisa menyelamatkan bumi melalui perhitungan ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon. Namun, jika tidak mendapat keuntungan finansial, orang-orang tidak akan memperhatikan. SEED, melalui reward-nya yang sesuai dan platform bisnis yang menjamin keuntungan, memandu banyak orang untuk berpartisipasi dalam tindakan ramah lingkungan," jelas co-CEO SEED, Young-geun, Shin, yang menjelaskan tentang visi platform bisnis ramah lingkungan SEED.
Individu maupun organisasi bisa berinvestasi dalam bisnis yang dilakukan oleh SEED berkaitan dengan pengurangan emisi, energi hijau, dan CDM yang bersertifikat, dengan berpartisipasi dalam "Farming".
Mereka bisa mendapatkan pengembalian tetap dalam investasi yang bisa dicairkan di bursa, tergantung project yang diambil.
Project blockchain ramah lingkungan SEED telah terpilih untuk mengintegrasi teknologi blockchain dengan Smart City baru di Myanmar, Mandalay, sebuah kota penghubung dengan transportasi regional dan internasional yang akan menjadi pusat ekonomi dan budaya.
Rencananya adalah membangun resort dengan hotel, theme park, fasilitas game, dan kereta berkecepatan tinggi untuk mengubahnya menjadi kota finansial internasional seperti Singapura.
"Ini adalah visi SEED agar individu bisa berpartisipasi, walau dalam jumlah kecil pada project berskala besar, agar bisa membuat dampak pada perubahan iklim," tuturnya.