Suara.com - Di dunia diperkirakan sekitar 7.9 juta bayi lahir dengan kelainan bawaan, sementara di Indonesia, data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada 2016 mencatat adanya 494 kasus kelainan bawaan, 20 persen di antaranya adalah bibir sumbing.
Kondisi bibir sumbing terjadi, karena pembentukan tidak sempurna di jaringan bibir yang memicu timbulnya celah di langit-langit rongga mulut. Selain menganggu penampilan, kondisi bibir sumbing dapat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan, karena sulit menyusu, makan, gangguan berbicara, kerusakan gigi hingga depresi.
Memahami pentingnya penanganan bibir sumbing, Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengadakan operasi bibir sumbing kepada 45 anak di Jakarta dan Palopo, Sulawesi Selatan. Direktur Utama Jasindo Untung Hadi Santoso, SE, MM, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Jasindo ke-45 sekaligus berbagi keberkahan di bulan Ramadan.
"Kami berharap bantuan yang diberikan mengurangi beban dari keluarga anak - anak ini dan untuk adik - adik sebagai semoga dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan dapat beraktifitas seperti orang normal pada umumnya ketika dewasa nanti," ujar dia dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Kamis (7/6/2018).
Selain mengadakan operasi bibir sumbing, kata Untung, pihaknya juga menyantuni 450 anak yatim di 45 panti asuhan di seluruh Indonesia selama bulan Ramadan 2018 ini. Tak hanya itu, Jasindo juga menjual 5500 paket sembako senilai Rp 200 ribu hanya dengan Rp 25 ribu dimana hasil penjualan akan diberikan ke masjid-masjid di sekitar kantor cabang Jasindo di seluruh Indonesia.
“Semoga apa yang kami berikan bisa terasa bagi masyarakat. Itu karena sesuai dengan spirit kami saat ini ‘Terus Berkarya Meraih Keberkahan," pungkasnya.