Suara.com - Dalam rangka mendukung pemerintah mengendalikan harga pangan, PT. Bank BRI (Persero) Tbk, bekerja sama dengan PT. Pertani (Persero), melakukan serap gabah petani di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaksanaan program serap gabah terkini dilaksanakan di Kabupaten Bantul, yang secara simbolis diresmikan di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Imogiri Bantul.
Adapun luas lahan panen 21 ha, dengan estimasi penyerapan gabah sebanyak 210 ton.
Hadir dalam acara ini, Menteri BUMN, Rini M Soemarno, Direktur Pertani, Poernomo, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, Direktur Utama Taman Wisata Candi, Edy Setijono, Direktur Pupuk Indonesia Holding (PIHC), Achmad Tossin Sutawikara, Direktur Utama PTPN III, Dolly P. Pulungan, Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, Direktur Utama BTN, Maryono, Direktur Mikro dan Kecil BRI, Priyastomo, Direktur Ritel dan Menengah BRI, Supari, dan Executive Vice President BRI Regional Yogyakarta, Hari Siaga Amijarso.
Rini sekaligus melakukan kunjungan kerja untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan Program "Serap Gabah BUMN Berbasis Kartu Tani & Gerakan Stabilisasi Harga Pangan", dengan menyalurkan beras melalui agen Bank HIMBARA. Prioritas serap gabah petani ini adalah membeli gabah dari petani debitur Kredit Usaha Rakyat BRI (KUR) BRI dan pemegang Kartu Tani BRI, yang bekerja sama dengan PT. Pertani dan BULOG.
Sejak dicanangkan pada 20 Maret 2018, BRI dan BUMN pangan telah menyerap total gabah 639 ton, yaitu dari Karanganyar 225 ton, Sragen 168 ton, Klaten 36 ton, dan Bantul 210 ton. Petani di kawasan ini juga telah mendapatkan KUR BRI, rata-rata Rp 10,5 - 12,5 juta/ ha untuk budi daya tanaman padi.
Bank BRI telah menyalurkan KUR kepada petani padi pemilik Kartu Tani di Jawa Tengah dan DIY, dengan total sebesar Rp 1,6 triliun.
Pada kesempatan tersebut, Priyastomo menyampaikan, sebagai wujud nyata peran Bank BRI dalam mendukung kemajuan pertanian Indonesia, selain menyukseskan program serap, Bank BRI juga mendistribusikan Kartu Tani di Jateng dan DIY. Sampai April 2018, total jumlah Kartu Tani yang telah diterima adalah 2.577.812 kartu.
Selain dimanfaatkan untuk penebusan pupuk bersubsidi, Kartu Tani dimanfaatkan juga sebagai akses pencairan KUR BRI dalam rangka pembiayaan budi daya padi dan sarana produksi pertanian, sebagai sarana pembayaran hasil penjualan gabah melalui Kartu Tani dan untuk mendukung program Gerakan Nasional Non Tunai.