UGM dan ITB Wakili Indonesia Rebut "Asia Young Designer"

Jum'at, 16 Maret 2018 | 13:02 WIB
UGM dan ITB Wakili Indonesia Rebut "Asia Young Designer"
Asia Young Designer of the Year 2017/18. (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asia Young Designer Award (AYDA) tingkat nasional telah diselenggarakan 19 Januari 2018, di Hermitage Hotel Jakarta. Para pemenang Gold Award Arsitektur  adalah Alfian Reza dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan karyanya Pixellate Farm dan pemenang Gold Award Desain Interior, Zulkifli Yuanata dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan karyanya  Archipelago Theatre Indonesia.

Kedua Gold Winner tersebut akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan 13 negara Asia lainnya di kompetisi AYDA tingkat regional, yaitu Asia Young Designer Summit 2017/18, yang diadakan di Malaysia, 14-17 Maret 2018, untuk merebut gelar Asia Young Designer of the Year.

Chief Executive Officer (CEO) Decorative Paints Nippon Paint Indonesia, Jon Tan pada Asia Young Designer Summit mengatakan, “Tahun ini, AYDA Regional Learning Programme bertransformasi menjadi Asia Young Designer Summit dengan memperluas keterlibatan regional. Coach dan alumni regional dihadirkan untuk memberikan inspirasi, ilmu, dan pengalaman yang lebih luas lagi bagi para peserta. Kompetisi ini tentunya konsisten sebagai sebuah platform pembelajaran serta pertukaran ide dan konsep dalam mewarnai perkembangan industri arsitektur dan interior. Kami berharap, para mahasiswa yang mewakili Indonesia di ajang regional ini dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, guna memperoleh wawasan yang dapat bemanfaat untuk mengembangkan kemampuan dan karir mereka di masa depan.”

Nurturing through Mentoring menjadi konsep dari keseluruhan rangkaian pelaksanaan Asia Young Designer Award. Kompetisi tahap regional Asia Young Designer Summit memberikan kesempatan bagi para Gold Winner dari masing-masing negara peserta untuk menjalin relasi sekaligus bertukar pikiran dan mendapatkan pengalaman dari para ahli di industri arsitektur dan desain interior dari berbagai negara, sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka untuk berkembang lebih jauh.

Asia Young Designer Summit 2017/18 menghadirkan para ahli di industri arsitektur dan desain interior, seperti Dr. Kamran Afshar Naderi dari Iran, Nicholas Ho dari HPA Hong Kong dan Chu Chih-Kang dari Taiwan, sebagai pembicara di sharing session. Selain itu, para peserta akan mengikuti architectural study tour, serta prosesi awarding dengan konsep cultural dinner yang menjadi ajang bagi peserta untuk menjalin relasi sembari menunjukkan budaya masing-masing negara melalui pakaian yang mereka kenakan.

“Asia Young Designer Award dipersembahkan tidak hanya sebagai wadah kompetisi dan penghargaan saja, namun juga sebagai sarana nurturing dan mentoring sekaligus membuka jaringan profesional bagi para arsitek dan desainer interior muda di Asia. AYDA memberikan kesempatan nyata bagi desainer muda untuk berkarya dan terlibat langsung dalam industri ini,” pungkas Jon Tan.

REKOMENDASI

TERKINI