Pasar Luar Negeri Apresiasi "Handycraft" Indonesia

Senin, 23 Oktober 2017 | 11:00 WIB
Pasar Luar Negeri Apresiasi "Handycraft" Indonesia
Duta Koperasi Indonesia, yang mendampingi para pelaku UKM dalam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM memfasilitasi 13 UKM Indonesia untuk mengikuti Asia World Expo 2017, yang berlangsung di Hong Kong, 18-22 Oktober 2017. Berbagai kerajinan tangan unik (handycraft) hasil kreativitas UKM Indonesia turut dipasarkan dalam pameran tersebut.

Kerajinan tangan dan produk handmade Indonesia inipun mendapat apresiasi dari Presiden Asia World Expo 2017, Mr. Cameron Walker, yang sekaligus sebagai tuan rumah. Cameron, yang berkesempatan mengunjungi langsung paviliun Indonesia menyampaikan rasa tertariknya.

"Diapresiasi karena handycraft kita yang terbuat dari tangan, unik bagi mereka. Bagi bangsa Eropa, harga jual kerajinan tangan jauh lebih mahal dari mesin," kata Duta Koperasi Indonesia, sekaligus pendamping para pelaku UKM, Dedi Gumelar, alias Miing, Hong Kong, Minggu (22/10/2017).

Dalam kesempatan perbincangan keduanya, Cameron berharap, Indonesia mampu terus mengembangkan kerajinan tangan unik dan produk handmade-nya. Dia berjanji akan memberikan akses pasar dan kesempatan lebih banyak bagi UKM Indonesia untuk mengikuti pameran-pameran di luar negeri.

"Saya jelaskan kepada dia (Cameron), bahwa kita menarik karena multikultur, sehingga kita kaya dengan kerajinan khas daerah masing-masing," katanya.

Asia World Expo 2017 merupakan pameran terbesar yang dihadiri para pelaku usaha dari berbagai negara. Indonesia mengirimkan 13 pelaku UKM, yang dipimpin Dedi, dan perwakilan dari Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM.

Dalam pamaren yang berlangsung selama 5 (lima) hari itu, UKM Indonesia memamerkan karya kerajinan tangan yang terbuat dari bahan kayu, perak, anyaman tikar, maupun kerang laut. Para peserta dari negara lain umumnya menampilkan produk pabrikan (industri).

Miing sangat berharap, Kemenkop dan UKM membimbing terus UKM Indonesia, supaya berorientasi ekspor. Caranya dengan memberi pelatihan transaksi ekspor, pembekalan pengetahuan ekspor, atau membuka akses permodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Pemerintah punya kewajiban untuk meningkatkan kapasitas produksi, membimbing mereka pada orientasi ekspor secara sikap mental, kemudian packaging," ujar Miing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI