Menkop Apresiasi KUD Bali Beli Gabah Langsung dari Petani

Senin, 16 Oktober 2017 | 12:22 WIB
Menkop Apresiasi KUD Bali Beli Gabah Langsung dari Petani
Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga, mengunjungi KUD di Klungkung, Bali, Sabtu (14/10/2017). (Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga mengapresiasi koperasi unit desa (KUD) di Klungkung, Bali, yang menyerap gabah petani di atas harga harga pembelian pemerintah (HPP) Bulog. Hal ini merupakan upaya memotong mata rantai tengkulak, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Hal itu disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pengurus tiga KUD, yaitu KUD Artha Wiguna, KUD Panca Satya, dan KUD Jaya Werdi, kepada Puspayoga saat mengunjungi penggilingan padi KUD Jaya Werdi, Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (14/10/2017).

Dalam kunjungan tersebut, pengurus KUD menyampaikan bahwa mereka membeli langsung gabah dari petani seharga Rp 4.000/kg lebih tinggi dari HPP Bulog sebesar Rp 3.700/kg.

Nyoman Wenten, pengurus KUD Jaya Werdi, mengatakan, mereka langsung membeli gabah kering panen ke petani dan biaya transportasi tetap ditanggung oleh koperasi. Setelah KUD mengolah menjadi  menjadi beras, kemudian produk itu dijual dengan harga murah atau di bawah harga pasar, yaitu Rp 9.700/kg.

Wenten menambahkan, pada 2005, KUD Jaya Werdi pernah mendapat bantuan dari Kemenkop dan UKM berupa mesin penyosoh gabah (rice milling unit) untuk meningkatkan kualitas produksi beras.

Pada kesempatan yang sama, I Gede Surya Atmaja, pengurus KUD Artha Wiguna, menyampaikan, koperasinya mampu memasok beras rata-rata 30 ton per bulan ke pasaran.

Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengatakan, program pengadaan gabah dengan konsep beli mahal-jual murah ini digulirkan oleh Pemda Klungkung. Pemda mewajibkan pengadaan beras PNS di Klungkung dengan beras lokal dan ritel modern, sementera koperasi dan Bumdes menjual beras lokal.

Suwirta menyebut, penyerapan gabah di atas HPP bahkan membuat petani berlomba-lomba menjual gabahnya ke koperasi. Satu KUD saja, dikatakannya, mampu membeli 250-300 ton gabah petani, sementara pendapatan petani naik Rp 2 juta-3 juta/ha.

Selain mengunjungi KUD Jaya Werdi, Puspayoga juga berkunjung ke unit-unit usaha Koperasi Pasar Srinadi, di Klungkung, yakni Supermarket Inti, toko bahan bangunan, dan Wisata Tirta Srinadi. Ia menyatakan kagum dengan perkembangan Koppas Srinadi yang telah berusia 32 tahun tersebut.

Koperasi Srinadi memiliki anggota lebih dari 12.000 orang dan berbagai unit usaha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI