Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) minta kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk lebih berani dan agresif menggunakan media sosial sebagai wadah promosi usaha. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi UKM, I Wayan Dipta, mengatakan, pemanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi sangat penting bagi UMKM saat ini.
Menurutnya, saat ini pilihan karakteristik media sosial sudah beragam dan tidak membutuhkan biaya besar dalam berpromosi.
"Saya ingin mengajak para pengrajin kita di sini mulai memanfaatkan aplikasi (media sosial) online untuk mempromosikan produk-produknya," ujar Wayan dalam seminar strategi pemasan online untuk UMKM di sentra produk kerajinan perak, di Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Jumat (13/10/2017).
Wayan menambahkan, saat ini UMKM dari berbagai negara sudah lebih masif menggunakan media sosial sebagai sarana promosi produk, seperti Vietnam dan Filipina. UMKM Indonesia diharapkan tidak kalah berpromosi di media sosial guna menjaring konsumen.
"Mereka sudah aktif memanfaatkan berbagai aplikasi untuk mempromosikan produk-produknya," katanya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Young On Top, Billy Boen, mengungkapkan, pemasaran melalui sosial media merupakan sarana yang efektif. Berdasarkan riset, tiap pemilik smartphone melihat ponsel pintar sebanyak 110 kali dalam 24 jam, atau satu kali setiap enam hingga tujuh menit.
"KIta melihat handphone paling tidak 110 kali dalam satu hari. Kalau dilihat dari angkanya, banyak banget ya, tapi saya termasuk yang mungkin lebih dari 110 kali dalam dalam satu hari melihat handphone," ujar Billy.
Menurutnya, pengguna media sosial, mulai dari Facebook Instagram, dan Twitter, sudah mencapai ratusan juta orang dan menjadi pangsa pasar yang besar bagi UMKM dalam negeri.
"Pengguna Facebook di seluruh dunia ada 2 miliar orang, yang pakai Instagram ada 700 jutaan, Twitter ada 324 juta. Sayang banget kalau tidak digunakan," ungkapnya.
Adapun pemanfaatan media sosial bisa memberikan dampak pada peningkatan jangkauan dan eksposur (brand awareness), berinteraksi dengan follower (engagement), dan dapat memberikan berikan solusi kepada follower (selling).
Kemenkop dan UKM: UKM Harus Agresif Berpromosi di Sosial Media
Fabiola Febrinastri Suara.Com
Sabtu, 14 Oktober 2017 | 14:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
28 November 2024 | 15:17 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Press Release | 07:00 WIB
Press Release | 02:47 WIB
Press Release | 21:30 WIB
Press Release | 18:05 WIB
Press Release | 17:20 WIB
Press Release | 15:10 WIB
Press Release | 10:05 WIB
Press Release | 09:11 WIB
Press Release | 19:05 WIB