Sharp Bangun Panel Surya di Konservasi Penyu Sangiang

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2017 | 02:27 WIB
Sharp Bangun Panel Surya di Konservasi Penyu Sangiang
Program ‘SHARP Solar Panel Project’. [PT Sharp Electronics Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan IUCN Red list, penyu menjadi salah satu reptile laut yang terancam punah. Hanya sekitar 2 persen dari telur yang menetas dapat tumbuh menjadi penyu dewasa.

Bersama-sama dengan Yayasan Terangi (Terumbu karang Indonesia) dan BKSDA TWA Pulau Sangiang, PT SHARP Electronics Indonesia melalui program ‘SHARP Solar Panel Project’, mendukung kegiatan konservasi penyu di pulau ini. Pabrikan asal Jepang itu memfasilitasi kebutuhan mereka akan asupan tenaga listrik yang ramah lingkungan untuk dipergunakan pada sistem sirkulasi air ( running water system) berupa pompa, filter, dan jaringan pipa.

“Melalui program ‘SHARP Solar Panel Project’ SHARP memberikan kontribusinya untuk melestarikan penyu agar anak-anak Indonesia di masa depan masih dapat mengenal dan melihat keberadaan penyu secara langsung tidak hanya melalui gambar”, ungkap Pandu Setio selaku PR, CSR & Promotion Manager PT Sharp Electronics Indonesia, dalam keterangan resminya.

Pulau Sangiang yang terletak di Selat Sunda, merupakan kawasan tempat persinggahan migrasi penyu antara Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan untuk bertelur. Kawasan Pulau Sangiang ditetapkan menjadi Taman Wisata Alam dengan luas 528,15 ha.

Baca Juga: Sharp Aquos S2 Dipastikan Meluncur di Indonesia

Namun, minimnya asupan listrik menjadikan area konservasi tukik menjadi tidak optimal. Sebelum siap di lepas ke laut, telur yang sudah menetas dan menjadi tukik akan tinggal di kolam pembesaran.

Tukik–tukik ini akan dimonitor pertumbuhan dan kesehatannya. Hingga saat ini, tukik yang baru menetas ditempatkan ke dalam kolam dengan sirkulasi air yang bergantung pada tenaga manusia.

Keterbatasan sumberdaya manusia membuat proses penggantian air tidak dapat dilakukan lebih sering. Akibatnya, kotoran dan bekas-bekas makanan menetap pada kolam.

Kondisi saat ini, sebagian tukik yang tinggal dalam bak mengalami infeksi oleh jamur dan bakteri pada lipatan kulit dan mata.

Oleh sebab itu, Yayasan TERANGI berupaya mengembangkan sistem sirkulasi air otomatis. Adanya keterbatasan asupan listrik menjadi kendala utama untuk berjalannya system tersebut.

Baca Juga: Sharp Kenalkan R1, Smartphone Rp1 Juta Berspesifikasi Tertinggi

Melalui program ‘SHARP Solar Panel Project’, SHARP mendirikan Solar Panel System yang dapat digunakan untuk memberikan penerangan dan menjalankan system sirkulasi air pada pada bak penampungan tukik hingga kebersihan airnya dapat terjaga kualitasnya.

Di Pulau Sangiang, Sharp memasang 4 solar panel yang mampu menghasilkan 1200 watt energi listrik. Proses kerja dari solar panel ini adalah mengkonversikan energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic. 

Solar panel yang terbuat dari bahan semiconductor menyerap energi  matahari untuk dirubah menjadi energi listrik.

“Diharapkan dengan adanya area konservasi penyu di Pulau Sangiang ini akan meningkatkan kesadaran pengunjung dan penduduk pulau akan pentingnya menjaga kelestarian penyu," tutup Pandu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI