Suara.com - Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Kota Depok telah resmi dideklarasikan di Pondok Laras, Minggu 17 September 2017 sebagai sikap peduli terhadap kebhinekaan yang menjadi anugerah dari Tuhan terhadap Indonesia.
Ketua Fornas BT Ika Rusken mengatakan, keberadaan organisasi masyarakat ini begitu penting di tengah perpecahan pemikiran yang mengancam keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Semangat kebhinnekaaan itu perlu kita jaga sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan integrase bangsa,” ucap Rusken.
Forum ini bagian dari gerakan nasional yang terdiri dari multi-etnik, lintas agama dan lintas profesi. Mereka disatukan dengan tujuan sama, yakni menjaga keutuhan NKRI.
“Kami sepakat segala bentuk radikalisme di Kota Depok harus ditolak dan akan menjadi garda terdepan dari gerakan nasional dalam menghadapi usaha-usaha yang dilakukan untuk mengganti Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka tunggal Ika sebagai nilai-nilai huhur NKRI,” kata dia.
Ketua Umum Fornas BT Ika, Dr. H. Syaiful Rohim, S.Pd.,M.Si yang turut hadir di acara deklarasi mengatakan bahwa di era globalisasi, AFTA dan persaingan ekonomi yang begitu ketat, Indonesia di masa depan harus unggul karena punya modal masyarakat yang plural.
"Kita tak ingin seperti Suriah tidak bisa menyelesaikan konflik politik hanya karena perbedaan etnis, agama, padahal dari situ kita bisa bergerak bersama-sama," ucap Syaiful yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka di Jakarta.
Untuk konkretnya, ucap Syaiful, Fornas akan mendirikan sekolah kebangsaan untuk anak-anak. Di sekolah itu, katanya, anak-anak harus diberi unformasi utuh terhadap keberagaman yang dimiliki Indonesia.
"Tantangan masyarakat indonesia ke depan terharap eksistensi negara kita tidak hanya runtuhnya kohefitas sosial, tapi menggganggu keberadaan negara," ujar pengarang buku "Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi" ini.