Suara.com - Industri mainan di dalam negeri, menurut Sekjen Asosiasi Importir Mainan Indonesia (AIMI), Taufik Mampuk, masih jauh tertinggal dari industri mainan di negara lain, khususnya Cina. Padahal, kata dia, Indonesia memiliki pasar mainan terbesar ke empat di dunia.
Bagaimana tidak, populasi di Indonesia, lanjut Taufik, didominasi oleh usia muda. Namun, sayangnya industri mainan di dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan pasar. Kondisi inilah yang membuat Indonesia masih harus melakukan impor mainan dari negara lain.
Padahal seharusnya, menurut Taufik, Indonesia bisa lebih mudah dilirik oleh para investor mainan dari berbagai negara, agar bisa memproduksi mainan di dalam negeri.
"Kenapa kita harus impor mainan? Karena Indonesia masih belum memiliki teknologi mainan yang memenuhi standar dan juga modal yang cukup," ungkap dia dalam konferensi pers Indonesia International Toys & Kids Expo 2017 di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Ini Dia Solusi Masalah Rambut untuk Hijabers
Untuk semakin memajukan industri mainan di Indonesia, Peraga Expo akan menggelar Indonesia International Toys & Kids Expo (IITE), sebuah pameran mainan dan produk anak terbesar yang akan diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2017 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.
Pameran berskala internasional ini akan diselenggarakan bersamaan dengan Indonesia International Electronic and Home Appliances Expo 2017, yang akan menghadirkan 200 perusahaan bertaraf internasional dari Cina dan Indonesia.
Nantinya, Anda bisa menemukan berbagai produk-produk berkualitas mulai dari mainan anak, perlengkapan dan kebutuhan ibu hamil dan bayi, produk elektronik untuk kebutuhan keamanan, hiburan, gawai hingga kebutuhan rumah tangga.
"Peluang pengembangan industri mainan dan produk anak di dalam negeri masih cukup besar. Ini dukung kesadaran masyarakat akan peran mainan dalam meningkatkan kecerdasan anak, selain tentunya memberikan hiburan bagi anak," kata Project Director Peraga Expo, Paul Kingsen dalam kesempatan yang sama.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat Indonesia sering menganggap bahwa produk Cina yang dijual ke dalam negeri adalah produk berkualitas rendah, khususnya dalam hal mainan. Mereka kerap khawatir ketika ingin membeli mainan untuk anak, apakah mainan terswbut aman dan baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Ini Pesan Menkes Nila untuk Para Jemaah Haji
Namun Kingsen menekankan bahwa seluruh produk mainan yang akan dipamerkan IITE adalah produk nomor satu di Cina yang sesuai dengan standar SNI dan baik dalam segi keamanan maupun kesehatan.
Selain untuk umum, lanjut dia, pameran ini juga diharapkan dapat menjadi ajang temu bisnis antara pengusaha, eksportir, dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka pengembangan industri mainan dan produk anak nasional.