Obat Herbal pun Wajib Diuji Secara Klinik

Tomi Tresnady Suara.Com
Kamis, 18 Mei 2017 | 16:03 WIB
Obat Herbal pun Wajib Diuji Secara Klinik
Obat-obatan herbal. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang Indonesia sudah terbiasa dengan obat-obatan herbal yang tumbuh di lingkungan. Namun, obat herbal pun jika salah mengolahnya bisa berbahaya.

Tetap saja, pengobatan herbal wajib melewati berbagai macam uji klinik agar aman bagi tubuh manusia.

"Belum lagi interaksinya bila diberikan bersamaan dengan obat modern atau sedia jadi, dikombinasikan dengan obat herbal lainnya atau dengan makanan sehari-hari, sehingga obat herbal bisa jadi kawan, bisa juga lawan," jelas Guru Besar Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Aznan Lelo, seperti dalam rilis yang diterima Suara.com, Rabu (17/5/2017).

Aznan Lelo mengatakan hal itu saat di acara seminar kesehatan "Peranan Complementary And Alternative Medicine Dalam Manajemen Pengobatan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di Medan.

Aznan mengatakan, obat herbal untuk diabetes berupa jamu bernama Sozo Formula Manggata 1 (SoMan) sudah melalui uji klinik sehingga jadi obat tradisional yang direkomendasikan.

"Pengujian SoMan dilakukan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mulai bulan Desember 2015 hingga Mei 2016," Guru Besar Fakultas Farmasi Klinik sekaligus Tim Ketua Peniliti SoMan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Zullies Ikawati, ikut menjelaskan.

Tim Peneliti melibatkan sukarelawan pasien DM tipe 2 (yang tidak tergantung insulin). Metode penilitiannya berupa randomized controlled trial, double blind, consecutive sampling dan random allocation.

"Penggunaan Jamu Tetes SoMan dengan dosis 10 tetes 3 kali sehari selama 3 bulan yang dikombinasikan dengan metformin menunjukkan penurunan FPG yang signifikan dibandingkan dengan kombinasi plasebo dan metformin," lanjut Zullies.

Direktur Utama PT Harvest Gorontalo Indonesia selaku produsen SoMan, M. Yamin Lahay, mengatakan jika pihaknya terus meningkatkan kualitas dan mutu produk jamu tersebut melalui uji pra-klinik dan klinik di lembaga kredibel dan independen.

SoMan sendiri sudah mendapat sertifikasi uji kandungan di Labolatorium Saraswanti di mana SoMan mengandung multivitamin (A,C,E,K), omega (3,6,9), asam amino essensial dan non-essensial, EPA, DHA dan mineral.

SoMan juga sudah melewati Uji Toksisitas di LPPM IPB, Uji Praklinik Kolesterol di Universitas Pancasila, dan Uji Klinik Gula Darah di UGM serta sertifikat halal dari Majelis Ulama Islam (MUI).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI