Suara.com - Untuk kali kedua PT. Kino Indonesia, Tbk, menggelar Kino Youth Innovator 2017 dengan mengusung tema Advancing Indonesia Through Local Heritage.
Kompetisi tahunan ini bertujuan untuk memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.
Kino sadar betul bahwa dengan diberlakukannya MEA atau masyarakat ekonomi ASEAN, kompetisi dunia industri, ekonomi maupun tenaga kerja tentu saja akan semakin ketat. Pada era ini, akan terjadi aliran bebas barang, jasa dan tenaga kerja terlatih serta aliran investasi.
“Diberlakukannya MEA ini justru menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan. Dan inovasilah kuncinya,” jelas Benny Kurniawan, HR Director PT. Kino Indonesia, Tbk di Jakarta, baru-baru ini.
Kino Youth Innovator Award (KYIA) kali pertama diadakan pada 2016. Sebagai ajang kompetisi inovasi tahunan, KYIA menyasar ide-ide terbaru dari mahasiswa seluruh Indonesia.
Bila di pada 2016 mengangkat tema Build Up A Glocal Innovation, tahun ini Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan lokal heritage untuk memenangkan kompetisi pasar.
“Glocal atau dari lokal menuju global, memang menjadi titik berat kompetisi ini, karena kami yakin bahwa Indonesia kaya akan sumber daya lokal, dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa keluar,” cerita Benny.
Sebagai rangakaian dari KYIA, Kino juga mengadakan talkshow di lima universitas di Indonesia, diantaranya Universitas Gajah Mada (21 Feb), Institut Pertanian Bogor (2 Maret), Universitas Padjadjaran Bandung (10 Maret), Universitas Atmajaya (14 Maret), dan Universitas Satyawacana (23 Maret).
Selain perwakilan dari PT. Kino Indonesia, Tbk, talkshow ini juga menghadirkan Anindito Respati Giyardani, yang dikenal dengan Babab Dito, brand owner Tongsis. Senada dengan yang dikemukakan oleh Benny, Babab Dito juga mengungkapkan bahwa inovasi merupakan nilai jual untuk memenangkan persaingan.
“Inovasi bukan berarti menemukan sesuatu yang baru sama sekali. Inovasi bisa berarti kreatif mengemas sesuatu yang telah ada menjadi barang lain yang lebih memiliki nilai jual dan memenuhi kebutuhan pasar. Inovasi terkadang juga, mengubah sampah menjadi emas,” imbuhnya.
Benny berharap tahun ini peserta KYIA meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ini dikaarenakan, kata dia, ajang ini merupakan tantangan dan tolak ukur apakah anak muda Indonesia berani berinovasi dan mengoptimalkan diri menjadi sang innovator.
Kino Youth Innovator Award, "Pecut" Anak Muda Berani Berinovasi
Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 19 Maret 2017 | 03:12 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Press Release | 07:00 WIB
Press Release | 02:47 WIB
Press Release | 21:30 WIB
Press Release | 18:05 WIB
Press Release | 17:20 WIB
Press Release | 15:10 WIB
Press Release | 10:05 WIB
Press Release | 09:11 WIB
Press Release | 19:05 WIB