Suara.com - Bidang kesehatan/obat-Obatan dan teknik masih mendominasi publikasi ilmiah Universitas Indonesia untuk publikasi dalam dan luar negeri hingga 2016.
Publikasi bidang kesehatan utamanya ditopang oleh periset yang berasal dari Fakultas Kedokteran, serta fakultas lain dalam Rumpun Ilmu Kesehatan.
Sementara itu, publikasi di bidang teknik terutama berasal dari periset Fakultas Teknik dan ditunjang oleh fakultas lain dalam Rumpun Sains & Teknologi, yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam juga Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM).
Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari momentum kelahiran pendidikan kedokteran di zaman penjajahan Belanda sejak 2 Januari 1849 itu, masih paling produktif menyumbang karya ilmiah untuk Universitas Indonesia. Hampir sama dengan sumbangan dari Fakultas Teknik.
Yang menarik, menurut Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. rer.nat. Rosari Saleh, walaupun sama-sama mendominasi namun kenaikan jumlah publikasi ilmiah Bidang Kesehatan/Obat-Obatan di UI meningkat hingga 50 persen dalam kurun empat tahun terakhir. Sementara Bidang Teknik meningkat di kisaran 12 persen.
Bahkan bila ditinjau lebih jauh, publikasi untuk Bidang General Medicine, tingkat kenaikannya cukup fantastis mencapai 139 persen dengan jumlah penulisnya juga meningkat hingga 200 persen. “Semoga tetap bisa terjaga secara kualitas dan kuantitas risetnya,” ujar Rosari dalam siaran persnya di Jakarta, belum lama ini.
Rosari yang akrab dipanggil Oca ini mengungkapkan general medicine masih yang paling menonjol menjadi tema riset Kedokteran Universitas Indonesia. Disusul dengan tema Public Health, Environmental and Occupational Health serta Infectious Desease.
Khusus untuk publikasi di bidang Infectious Desease, publikasinya meningkat sekitar 50 persen sejak 2013 sampai 2015 dengan jumlah penulis yang juga meningkat sebesar 97 persen.
Periset Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sudah mencatatkan beberapa lompatan penelitian yang berguna untuk masyarakat. Di antaranya pengembangan sistem tele-medicine untuk ultrasonografi yang bisa mendeteksi kesehatan ibu hamil dari jauh sehingga diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu di Indonesia.
Pengembangan terapi sel punca pada pasien cedera medulla spinalis dan pengembangan vaksin infeksi DHF, HIV dan Tuberkolosis juga menjadi catatan prestasi riset Kedokteran UI lainnya.
Jumlah publikasi ilmiah internasional dari UI baik yang terindeks Scopus dan lainnya meningkat signifikan dari 1000-an karya pada tahun 2015 menjadi 1.802 dokumen hingga Desember 2016.
Oca menekankan Universitas Indonesia memberikan kesempatan yang sama pada pengembangan riset bidang sosial dengan pencapaian tak kalah menggembirakan.
“Dalam rumpun Sosial Humaniora misalnya tema yang berkaitan dengan pendidikan terlihat jauh meningkat. Kita sudah punya 120 penulis atau meningkat hampir 300 persen dalam empat tahun terakhir,” tuturnya.
Sementara, publikasi ilmiah bertema strategi manajemen juga sudah dihasilkan 361 publikasi. Dia berharap pencapaian publikasi ilmiah UI sepanjang tahun 2016 makin memacu semangat civitas academia agar terus menghasilkan karya-karya yang berkualitas internasional.
Dua Bidang Ini Dominasi Publikasi Ilmiah UI
Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 12 Februari 2017 | 08:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Puluhan Monyet Kabur dari Fasilitas Penelitian Medis di Carolina Selatan
08 November 2024 | 14:27 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Press Release | 07:00 WIB
Press Release | 02:47 WIB
Press Release | 21:30 WIB
Press Release | 18:05 WIB
Press Release | 17:20 WIB
Press Release | 15:10 WIB
Press Release | 10:05 WIB
Press Release | 09:11 WIB
Press Release | 19:05 WIB