Myanmar Harus Hentikan Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 02 Desember 2016 | 05:12 WIB
Myanmar Harus Hentikan Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya
Solidaritas untuk Muslim Rohingya melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Jumat (25/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - “Kami, the Wahid Foundation didirikan untuk memajukan visi kemanusiaan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam rangka memajukan pembangunan masyarakat yang toleran dan multicultural di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, membangun demokrasi dan keadilan sejati, dan menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan anti kekerasan di Indonesia dan di seluruh dunia.”

Kami sangat terganggu dan sedih dengan kekerasan yang berlanjut dan semakin meningkat terhadap warga Muslim Rohingya  di provinsi Rakhine, Myanmar. Insiden ini telah menyebabkan lebih banyak lagi warga Rohingya Muslim yang terbunuh, luka-luka, trauma dan/atau terusir dan menambah penderitaan yang telah sekian lama dialami oleh mereka selama bertahun-tahun.

Warga Rohingya Muslim di Myanmar tidak hanya mengalami pengingkaran akan hak kewarganegaraan nya dari pemerintah Myanmar tetapi juga menghadapi sentimen kebencian yang telah lama ditanamkan oleh aktor-aktor negara dan non negara di Myanmar terhadap warga Muslim di sana.

Dari jaringan kami di wilayah itu, kami mendapat informasi bahwa ada ratusan organisasi Buddhis (Ma Ba Tha), sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang telah lama dimobilisasi untuk menyebarkan pesan-pesan anti Muslim ke masyarakat Myanmar untuk tujuan meraih atau mempertahankan kekuasaan atau pengaruh politik mereka.

Akibatnya, sentiment kebencian di kalangan masyarakat Myanmar terhadap sesama warga negaranya yang Muslim telah meningkat sampai pada tingkatan yang bisa membawa warga Rohingya dan Muslim lainnya di seluruh Myanmar dalam bahaya pembinasaan etnis atau kelompok agama.

Melalui kurikulum extra kurikuler, pidato-pidato kebencian dalam upacara keagamaan, dan pesan-pesan di media sosial, para juru kampanye anti Muslim secara aktif menanamkan pesan-pesan ketakutan kepada rakyat Myanmar tentang mewaspadai niat masyarakat Muslim di sana untuk merebut kekuasaan yang akan mereka gunakan untuk meng-Islamkan Myanmar dan menghabisi agama Buddha di Myanmar.

Kami yakin bahwa eksploitasi sentimen anti Muslim semacam ini telah menjadi satu factor penting yang menyebabkan banyak rakyat Myanmar menolak usulan banyak pihak tentang integrasi warga Muslim Rohingya ke bangsa Myanmar.

Jika sentimen anti Muslim terus berlanjut tanpa ditanggulangi, kami sangat khawatir bahwa kekerasan terhadap warga Muslim Rohingya akan terus terjadi dan bisa meningkat menjadi serangan terhadap semua warga Muslim yang tinggal di Myanmar.  

Menanggapi masalah ini, kami mendesak sebagai berikut:

1.Kepada Pemerintah Myanmar

Hentikan serangan dan penghukuman terhadap warga Muslim Rohingya, bawa mereka yang bertanggungjawab ke pengadilan dan berikan kepada mereka yang  menjadi korban perlindungan dan pemulihan yang diperlukan sesuai dengan penderitaan yang mereka alami.

Ambil langkah-langkah yang perlu dan tegas untuk menanggulangi kampanye-kampanye kebencian yang sedang dilakukan oleh actor-aktor negara dan non negara terhadap warga Muslim Myanmar.  Kembali nya Myanmar ke demokrasi seharusnya bisa membawa Myanmar pada situasi damai dan sejahtera yang memampukan setiap warga nya, baik pemeluk Buddha dan non Buddha untuk hidup berdampingan secara damai di Myanmar.
 
2. Kepada Militer Myanmar dan kekuatan-kekuatan atau organisasi politik lainnya:

Jangan pernah memainkan kartu agama untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan atau pengaruh politik. Berdasarkan pengalaman Indonesia, memainkan kartu agama dalam politik bisa dengan mudah mencetuskan konflik yang  membahayakan perdamaian dan demokrasi di Myanmar. Kartu agama hanya membantu sangat sedikit dalam mencapai tujuan politik yang anda inginkan.

3. Kepada Nyonya Aung San Suu Kyi:

Dengan kekuatan politik yang ada ditangan anda saat ini, betapapun terbatasnya kekuasaan itu, tunjukkan komitmen kuat anda untuk menghentikan segala bentuk kekerasan sebagaimana yang anda janjikan dulu dan membawa semua pihak yang terlibat ke pembicaraan rekonsiliasi yang bisa menghasilkan solusi dama dan adil terhadap masalah yang ada.
 
Kami yakin bahwa anda tidak hanya pemimpin politik yang hanya mementingkan kekuasaan tetapi juga pelopor perdamaian dan demokrasi dan pembela hak-hak dan nilai-nilai kemanusiaan di negara anda dan di kawasan ASEAN.

4.Kepada Pemerintah Indonesia:

Dengan posisi Indonesia sebagai saudara tua di ASEAN, berikan tekanan yang lebih kuat kepada pemerintah Myanmar termasuk pimpinan militer nya untuk menghentikan  kekerasan kepada Muslim Rohingya dan untuk segera menanggulangi kampanye kebencian terhadap kelompok dan masyarakat Muslim lainnya di Myanmar.

Di dalam negeri, terus laksanakan kampanye luas untuk memberikan contoh baik tentang bagaimana kampanye kebencian bisa ditanggulangi dengan baik terhadap non Muslim dan terhadap mereka yang berpendirian berbeda dari kelompok mainstream.

5.Kepada organisasi-organisasi atau kelompok-kelompok Islam di Indonesia:

Hentikan sentiment kebencian dan ekstrimisme kekerasan terhadap non Muslim dan terhadap mereka yang berpendirian berbeda dari kelompok mainstrem. Ungkapan ekstrim dan tindakan permusuhan anda terhadap orang-orang yang berpendirian berbeda sedang dilihat dan diikuti dengan seksama oleh mereka yang memiliki sentiment anti Muslim di negara lain seperti di Myanmar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI