Suara.com - Pegipegi, penyedia jasa agen travel online, mengklaim berhasil meningkatkan transaksi hingga 250 persen pada 2016, dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Karenanya perusahaan rintisan tersebut menargetkan pelonjakan transaksi hingga 200 persen pada 2017.
Peningkatan 250 persen pada tahun ini, menurut pernyataan pers resmi pada Rabu (23/11/2016), didapat dari data jumlah pemesanan hotel, tiket pesawat, dan tiket kereta. Berdasarkan capaian tahun ini, Pegipegi optimistis dapat pula mengulanginya tahun depan.
"Dengan dasar ini, kami optimistis pada 2017 mendatang transaction growth akan naik 200% dari tahun sebelumnya”, ungkap CEO Pegipegi Hideki Yamada.
Pegipegi telah menyusun strategi untuk mencapai target ambisius mereka tahun depan. Disebutkan, mereka akan mengembangkan layanan pemesanan yang lebih mudah, meningkatkan jumlah inventori, juga memperbanyak pilihan metode pembayaran.
Pegipegi bakal pula menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan beragam promo menarik demi menjamin kepuasaan pelanggan.
Adapun kota tujuan favorit para pelancong Indonesia pada 2016, menurut data internal Pegipegi, ialah Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Saat ini pemerintah sedang gencar mengkampanyekan 10 destinasi baru di Bali baru. Pada tahun 2017, kemunginan tempat yang akan menjadi favorit dikunjungi adalah 10 destinasi wisata baru di Bali itu. Pegipegi juga turut mendukung program pemerintah ini dengan menyediakan banyak pilihan penerbangan dan hotel untuk menuju tempat-tempat wisata tersebut," jelas Deputi CEO Pegipegi, Ryan Kartawidjaja.
Lebih lanjut, pada akhir tahun ini, Pegipegi mengumumkan pula program promosi andalan mereka yakni Promo Kado yang akan digelar setiap Desember. Program ini menawarkan tujuh skema berbeda untuk diskon hingga 50 persen bagi pemesanan hotel, pesawat, maupun kereta api.
"Pada 2015 lalu, Promo Kado berhasil mencapai transaksi empat kali lipat (lebih besar) dibanding jumlah transaksi pada 2014. Target kami, tahun ini, Promo Kado bisa mencapai transaksi tiga kali lipat dari 2015," tutup Ryan.