Suara.com - Kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik di Indonesia kurun waktu 15 tahun kedepan di Indonesia yang mencapai 154 milyar dolar AS. Sedangkan kebutuhan pembangunan jaringan telekomunikasi fiber optic sebesar 5,4 juta Homepass per tahun.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, PT Voksel Electric, sebagai pabrikan utama Kabel Power dan Telekomunikasi, terus menggenjot kapasitas produksi. Untuk power cable aluminium sekitar 6,000 ton per bulan, power cable – copper 2.000 ton per bulan. Untuk Fiber optic Cable, Voksel mampu menyerap pemakaian fiber core sebanyak 150.000 sckm per bulan.
Saat ini, segmentasi pasar power cable Voksel terbesar adalah PLN (persero) diikuti oleh beberapa perusahaan BUMN, dan kontraktor swasta baik lokal maupun international. Sedangkan untuk pasar retail, Voksel menguasai sekitar 30 hingga 40%.
Selain pasar dalam negeri, Voksel juga membidik pasar eksport. Volume power cable yang di eksport pernah mencapai 40% dari total penjualan dalam beberapa tahun terakhir dengan negara tujuan di antaranya Brunei, Philippines, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Jepang, Nepal, Korea, Yemen, Fiji Island, Australia, Mesir, Cyprus, Brazil, Pakistan, Dubai, Abu Dhabi, Mauritius, Nigeria, Sudan, Ethiopia, Congo dan Bhutan dengan total lebih dari 60 negara.
Sedangkan untuk fiber optic, pasar terbesar Voksel adalah PT Telkom Indonesia, yaitu 70% dan non Telkom sebesar 30%.
Seiring dengan Peraturan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan Industri Listrik dalam negeri dengan penggunaan Produksi Dalam Negeri secara optimal, saat ini Voksel Kabel telah memperoleh Sertifikat TKDN dari Kementrian Perindustrian dengan pencapaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 95 %.
“Konten lokal menjadi salah satu kekuatan kami terutama untuk Produk Konduktor yang berkaitan langsung dengan Proyek Transmisi 46.000 KMS terkait Program 35.000 MW dimana produk konduktor kami sudah mencapai TKDN 95%,” ungkap David Lius, Presiden Direktur PT Voksel Electric Tbk, dalam keterangan resminya, Selasa (18/10/2016).