Suara.com - Michelin Indonesia (Michelin) mengumumkan dimulainya program Michelin Safety Academy. Program ini merupakan langkah nyata komitmen Michelin untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran mengenai keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Acara kick-off Michelin Safety Academy ini dihadiri oleh Putu Yudha, Direktur Marketing Michelin Indonesia; Perwakilan Korlantas dan IMI DKI Jakarta, bertempat di SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur.
Data statistik Kepolisian Nasional Republik Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa dari 95.906 kecelakaan yang terjadi di seluruh Indonesia, lebih dari 3.000 korban, di antaranya adalah anak muda berusia antara 15 sampai 24 tahun. Kondisi tersebut mendorong Michelin Indonesia kembali menggelar program keselamatan berkendara yang telah dilaksanakan sejak 2011. Tahun ini, Michelin Indonesia yang mendapat dukungan dari Fédération Internationale de l'Automobile menggandeng Kepolisian RI serta IMI sebagai mitra strategis dalam kampanye keselamatan berkendara.
Michelin Safety Academy adalah program keselamatan berkendara yang kali ini difokuskan bagi generasi muda berusia antara 17 sampai 20 tahun, yang merupakan kelompok pengendara pemula dan sedang dalam tahap mengambil uji Surat Ijin Mengemudi.
“Michelin Safety Academy adalah wujud nyata kampanye Michelin Perfection in Safety, dalam mendorong upaya meningkatkan keselamatan berkendara. Sebagai sebuah merek ban yang dikenal karena kualitas dan tingkat performa yang baik, kami sangat peduli dan menaruh perhatian besar terhadap berbagai upaya untuk menurunkan angka kecelakaan berkendara di jalan raya. MSA kali ini dirancang secara khusus untuk membekali anak muda, sebagai generasi penerus dengan pengetahuan dan kesadaran agar mereka menjadi pengendara yang bertanggung jawab,” demikian dikatakan Putu Yudha, Direktur Marketing Michelin Indonesia.
Melalui Michelin Safety Academy, sebanyak dua ratus lima puluh siswa terpilih dari lima Sekolah Menengah Atas di Jakarta, termasuk SMA Labschool Rawamangun, SMAN 78, SMAN 29, SMAN 112 dan SMA Pembangunan Jaya Bintaro, akan berkumpul di Sirkuit Gokart Sentul, Bogor, Jawa Barat. Seluruh siswa siswi yang terpilih akan mengikuti pelatihan teori dan praktek mengenai dasar-dasar keselamatan berkendara, peraturan berkendara sesuai dengan aturan lalu lintas dan pada akhirnya akan mengikuti uji SIM, teori dan praktek.
Lima peserta yang terbaik akan mengikuti tahapan selanjutnya dimana setiap peserta akan diuji pemahamannya mengenai berkendara yang aman di jalan. Pengujian akan dilakukan oleh tim juri dan akan disaksikan oleh Rio Haryanto, pembalap muda yang inspiratif dan memiliki kepedulian terhadap kondisi berkendara khususnya di kalangan anak muda di Indonesia. Pada kesempatan ini, Rio juga akan berbagi pengetahuan dan pengalamannya tentang keselamatan berkendara di jalan raya dan pentingnya performa ban yang merupakan salah satu fitur keselamatan berkendara untuk mencapai tujuan utama yaitu Perfection in Safety.
Michelin Safety Academy yang mengambil tema Be A Responsible Driver atau Jadilah Pengendara yang Bertanggungjawab, merupakan bentuk implementasi kampanye Michelin Perfection in Safety di Indonesia. Bagi Michelin, Perfection in Safety merupakan fokus utama dan telah menjadi DNA dalam menghadirkan ban yang berkualitas ke tangan konsumen. Untuk memastikan keamanan dan kualitas terbaik bagi Michelin, seluruh ban Michelin telah melalui proses riset dan pengembangan mendetail yang dilakukan oleh 6,600 tim R&D Michelin di seluruh dunia, pemilihan material secara selektif, teknologi inovatif yang terdepan, hingga proses uji kualitas sangat ketat sebelum diluncurkan ke pasar.
Salah satu siswa SMA Labschool Rawamangun yang berpartispasi dalam program Michelin Safety Academy, Gilang Fikri Rafando mengatakan,” Pengendara yang bertanggung jawab adalah mereka memiliki SIM, membawa STNK dan taat pada peraturan lalu lintas.”
Siswa lainnya Nadira Aisha Susanto mengatakan, ”Pengendara yang bertanggung jawab itu tidak ugal-ugalan di jalan raya, menggunakan helm dan jaket pelindung, atau sabuk pengaman bagi pengendara mobil.”
Sementara Kepala Sekolah SMA Labschool Suparno Sastro mengatakan, ”Sebagai bagian dari upaya sekolah mendukung keselamatan berkendara, kami memberlakukan aturan pelarangan siswa siswi yang belum memiliki SIM membawa kendaraan ke sekolah. Kami menyambut baik penyelenggaraan Michelin Safety Academy, karena siswa siswi bisa mendapatkan pengetahuan tentang keselamatan berkendara, temasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya.”