Suara.com - Tiga perusahaan rintisan (startup) dari Indonesia berhasil terpilih sebagai finalis program Muru-D, akselerator startup dari Telstra, di Singapura. Ketiganya dipilih melalui seleksi ketat oleh Muru-D dan Indigo (Telkom Indonesia).
Sebelumnya, di musim pertama Muru-D Singapura tahun lalu tidak ada finalis dari Indonesia. Tapi di tahun ini ditargetkan untuk mendapatkan minimal satu.
Setelah melihat kualitas startup Indonesia yang sangat baik tahun ini, akhirnya terpilih tiga peserta mewakili Indonesia dari total 11 finalis dari 7 negara. Ketiga startup Indonesia itu, yakni amtiss, Teman Usaha dan Zelos.
Mereka mempresentasikan kemajuan karya mereka di hadapan Erik Meijer, Presiden Direktur Telkomtelstra, setelah sudah mengikuti program Muru-D selama 1 dari total 6 bulan. Ketiga startup dari Indonesia tersebut memiliki peluang untuk memenangkan program Muru-D karena memiliki keunikan dan keunggulan dalam mengkombinasikan bisnis dan teknologi untuk mengatasi masalah usaha dan sosial.
Amtiss, adalah solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu bisnis dan perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Zelos, adalah platform perekrutan kreatif yang menghubungkan bakat baru dengan dunia bisnis. Mereka membantu mahasiswa aktif serta mahasiswa yang baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan melalui algoritma perjodohan, analisis sosial dan tes penilaian.
Teman Usaha, adalah aplikasi pembiayaan mikro yang menghubungkan pemberi pinjaman di Indonesia dengan pemohon pinjaman UKM dengan kualitas tinggi.
Terpilihnya ketiga startup dari Indonesia ini merupakan langkah baik untuk menunjukkan bakat dan potensi usahawan muda Indonesia. Terlebih lagi dua dari tiga finalis merupakan alumni program Telkom Indigo Incubator, hal tersebut membuktikan Indonesia mampu mencetak talenta muda berbakat di bidang teknologi, serta membawa hasil kreasi teknologi digital anak bangsa Indonesia bersaing di pasar global.
Erik mengungkapkan, peluang bisnis startup punya kesempatan besar di Indonesia, di mana ada banyak individu berbakat yang memiliki ide-ide besar untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global.
"Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para startup yang memiliki bakat dan ambisi,“ ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/10/2016).
"Saya sangat bangga dengan para pendiri dari amtiss, Teman Usaha dan Zelos. Selama enam bulan ini mereka akan memiliki kesempatan untuk belajar dan dibimbing oleh para ahli, serta membawa pulang pengalaman dan ilmu yang didapat ke Indonesia, sehingga dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka", tambah Erik.
Sementara itu, Jamie Camidge, Head of muru-D Singapore mengungkapkan, pihaknya sangat bersemangat dalam melakukan proses perekrutan startup dari berbagai negara untuk disertakan dalam kelompok kedua ini, termasuk start-up dari Indonesia.
"Mereka memiliki ide-ide, semangat kewirausahaan yang luar biasa. Tak heran jika amtiss, Teman Usaha dan Zelos, lebih unggul selama masa praktik dan penjurian babak final pada bulan Augustus,” ujarnya.
Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu oleh Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia. Program Muru-D dikelola oleh Telstra di sejumlah negara.
Singapura merupakan pusat pelatihan untuk program di Asia. Muru-D memberikan modal awal kepada masing-masing startup finalis sebesar 40.000 dolar Singapura. Selain itu, para finalis mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan. Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.